Jakarta, 26 Rabi’ul Awwal 1436/17 Januari 2015 (MINA)– Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pemerintah Arab Saudi menilai jamaah haji Indonesia merupakan jamaah haji terbaik di dunia.
“Karena mereka dinilai sebagai jamaah yang disiplin, ramah dan mematuhi peraturan. Oleh sebab itu layak memperoleh predikat sebagai jamaah terbaik,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, sebagaimana rilis resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at.
Kabar gembira tersebut disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di ruang VIP Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, setibanya dari kunjungan kerja ke Saudi Arabia, Jum’at.
Lukman mengatakan, selain mendapatkan predikat jamaah haji terbaik, Jamaah haji Indonesia juga dinilai dapat menyukseskan pelaksanaan haji 2014 dan mereka berterimakasih ke pemerintah Indonesia.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Namun, sesungguhnya penghargaan itu lebih tepat diberikan ke jemaah haji Indonesia sendiri,” kata Lukman.
Menurutnya, kunjungan tersebut juga digunakan untuk mempersiapkan penyelenggaraan haji 2015. Dirinya juga mengusulkan beberapa usulan ke Pemerintah Arab Saudi.
“Dalam rangka mempersiapkan haji 2015, ada 5 atau 6 usulan kita berikan. Usulan pertama penambahan kuota, menerapkan pola keberangkatan dan pemulangan satu arah, penerapan data sistem berbasis elektronik, penempatan jamaah, fasilitas kesehatan dan penambahan fasilitas di bandara,” kata Menag menjelaskan.
Ia juga mengatakan, dari banyaknya usulan, hanya satu usulan saja yang tidak bisa di ubah, yaitu penambahan kuota haji. Dikarenakan renovasi besar-besaran Masjid Al-Haram masih berlangsung, jadinya usulan itu tidak bisa diterima.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Alhasil kuota kita akan dipotong kembali menjadi 20 persen,” Ujar Menag. Kuota haji Indonesia sebesar 168.800 orang setelah dipotong 20 persen dari kuota normal 211 ribu orang.
Ia menambahkan, Arab Saudi berkeberatan atas permohonan penambahan kuota haji Indonesia karena proyek perluasan Masjidil Haram Makkah belum selesai. Alasan utama adalah keselamatan bagi jamaah haji lebih diutamakan.
“Sebab jika terlalu banyak jamaah haji nanti kapasitas masjid terbesar itu tak dapat menampung. Apa lagi proyek perluasan masjid itu baru bisa selesai sekitar 2016, dan kita memahami ini,” kata menag menjelaskan kembali. (T/P010/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain