MENAG: PEMERINTAH CEGAH ISIS KARENA TAK SEJALAN DENGAN AJARAN ISLAM  

Foto: Kemenag
Foto: Kemenag

Jakarta, 13 Rabi’ul Akhir 1436/3 Februari 2015 (MINA)– Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pemerintah akan terus berupaya mencegah masuknya kelompok atau paham (), karena tak sejalan dengan pemahaman ajaran Islam sebagai “rahmatan lil alamin”.

“Paham ISIS tak juga sejalan dengan konstitusi Indonesia,” kata saat berkunjung ke MNC Group di Jakarta, Selasa. Demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Menag yang didampingi Sekjen , Dirjen Pendidikan Islam , Kapuspinmas Rudi Subiyantoro, di hadapan sejumlah wartawan mengatakan, bentuk pencegahan yang dilakukan adalah memperkuat pemahaman konstitusi di sejumlah lembaga pendidikan Islam seperti Pondok Pesantren.

Ia mengatakan, perilaku radikal lahir dengan berbagai sebab. Akar masalah munculnya radikalisme dalam organisasi itu yang belakangan ini menuai kebencian di berbagai belahan dunia adalah ketidakadilan.

“ISIS lahir sebagai reaksi yang dirasakan mereka akibat adanya ketidakpuasan itu. Bentuk ketidakadilan itu dijawab dengan cara jalan pintas, dilakukan dengan jalan kekerasan,” kata Lukman.

Menurut Menag Lukman, pranata sosial sudah tak dipercaya lagi. Kemudian dengan dilandasi paham keagamaan yang tidak tepat, membawa ISIS kepada pemahaman yang radikal, jauh dari toleransi.

“Maka jelas saja hal tersebut tak sejalan dengan upaya Indonesia yang secara terus menerus meningkatkan toleransi dan kerukunan yang diterbarkan di Tanah Air,” ujar Menag.

Untuk mencegah ISIS agar tak masuk ke Tanah Air, Menag kembali menjelaskan bahwa upaya itu dilakukan dengan memberi pemahaman yang tepat tentang pentingnya konstitusi di sejumlah lembaga pendidikan Islam. Pihaknya telah bekerja sama dengan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya memahami konstitusi.

Kemenag sendiri telah memetakan lembaga pendidikan Islam (pondok pesantren) mana saja yang menjadi prioritas diberikan pemahaman tentang konstitusi.

Membangun kesadaran konstitusi dengan melibatkan pondok pesantren sangat penting. Hal ini akan menjadi program reguler dan akan dilakukan secara berkelanjutan,” kata menag menjelaskan. (T/P010/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0