Koba, Bangka Tengah, 18 Syawal 1434/24 Agustus 2013 (MINA) – Menteri Agama, Suryadharma Ali mengatakan, kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) diharapkan dapat menginspirasi masyarakat muslim agar memfungsikan Al-Quran sebagai panduan kehidupan dan menerjemahkan pesan-pesan moral yang ada di dalam realitas kehidupan.
“STQ harus menginspirasi pembentukan pribadi muslim yang menebar rahmat dan manfaat bagi lingkungan sekitarnya,” kata Suryadharma Ali ketika menyampaikan pidato pada pembukaan STQ Nasional XXII di Koba, Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, pada Jumat (23/8).
Sementara itu hadir, Dirjen Bimas Islam, Abdul Djamil, Direktur Penerangan Agama Islam, Euis Sri Mulyani, Plt. Gubernur Bangka Belitung, Rustam Effendi, Bupati Bangka Tengah Erzaldi Rosman, dan sejumlah pejabat dari daerah setempat.
Di arena STQ, para peserta tidak hanya berlomba untuk meraih prestasi sebagai pemenang atau juara yang akan mewakili Indonesia dalam berbagai event musabaqah internasional. Selanjutnya, mendorong mereka untuk membangun masyarakat yang saling menghargai, saling menolong, saling peduli, dan memiliki akhlak yang tinggi.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Output dan outcome STQ tidak sekadar terlaksana dengan sukses dan melahirkan juara yang mampu mengharumkam nama bangsa di forum internasional, tetapi lebih jauh STQ diharapkan menjadi wahana dan pemberi warna bagi pendidikan generasi Qur’ani,” kata Menag, lapor laman resmi Menag yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Selain itu, lanjut Menag, STQ juga sarat dengan muatan dakwah, sehingga para peserta haruslah mengutamakan sportivitas dan keikhlasan.
“STQ yang dilaksanakan secara bergilir di daerah merupakan media silaturrahim anak bangsa yang diharapkan memberi resonansi sosial dalam rangka mendorong terbangunnya masyarakat yang saling menghargai, saling menolong, saling peduli dan memiliki akhlak yang tinggi,” ujarnya.
STQ merupakan peristiwa yang penuh makna bagi negara dan bangsa Indonesia. Karena itu, Menag berharap kegiatan musabaqah Al-Quran yang telah membudaya di tengah masyarakat bangsa kita ini tidak hanya berkembang dari segi penyelenggaraannya, tetapi esensi dan substansinya lebih diaktualisasikan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Dengan demikian, acara seperti ini akan memberi pengaruh positif bagi perbaikan tatanan kehidupan umat dan bangsa yang mengalami berbagai tantangan dan problema.
STQ, Menag mengingatkan,bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seni baca dan menghafal Al-Quran sebagai upaya persiapan Indonesia mengikuti MTQ tingkat internasional di mancanegara setiap tahunnya. Tujuan lain yang bersifat strategis adalah untuk mendorong umat Islam supaya lebih mencintai Al-Quran, mendorong agar memahami isi Al-Quran dan merealisasikan pemahaman tersebut dalam kehidupan.
Menurutnya, Indonesia satu-satunya negeri muslim di dunia yang paling sering menyelenggarakan kegiatan musabaqah Al-Quran, secara rutin dari mulai tingkat desa sampai tingkat nasional. Kegiatan musabaqah memiliki sinergi dengan pendidikan baca tulis Al-Quran dan gerakan masyarakat mahgrib mengaji yang digalakkan di Tanah Air.
Para peserta yang tampil di arena STQ Nasional adalah nominasi terbaik dari setiap provinsi setelah melalui kegiatan seleksi di daerahnya masing-masing. Kegiatan tersebut, sekaligus menjadi stimulan menuju peningkatan kesadaran umat untuk mengamalkan kandungan kitab suci ini.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
“Al-Quran harus menjadi penuntun umat dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara,” tambah Suryadharma Ali. (T/P012/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian