Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag : Pondok Pesantren Ajarkan Ilmu Hidup

Risma Tri Utami - Jumat, 20 Januari 2017 - 07:42 WIB

Jumat, 20 Januari 2017 - 07:42 WIB

339 Views ㅤ

Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan tausiyah kepada santri pontren Karangasem, Lamongan. (Foto: Arif Kemenag)

Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan tausiyah kepada santri pontren Karangasem, Lamongan. (Foto: Arif, Kemenag

 

Lamongan, 21 Rabiul Akhir 1438/20 Januari 2017 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, dari sekian banyak tempat untuk mengenyam pendidikan, Pondok Pesantren (Pontren) adalah tempat yang sangat berkesan. Semua penuh dengan nilai edukasi, tidak hanya diajarkan ilmu agama saja tetapi juga ilmu hidup.

Hal tersebut di katakan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin saat bertemu dengan santri dan pengasuh pondok pesantren Karangasem, Lamongan, Kamis (19/1).

“Tidak kalah pentingnya, pontren mengajarkan tentang ilmu hidup. Ilmu hidup itu macam-macam, di antaranya adalah kedisiplinan, itu akan dipakai saat kita berada di mana-mana,” kata Menag dalam laman resmi Kemenag yang dikutip MINA.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Dengan jadual teratur itu, tambahnya, kita bisa membayangkan kita akan apa, itu adalah cara kita mempersiapkan diri agar saat memasuki tahapan berikutnya kita sudah siap, dan agar bisa lebih baik dari yang lain, terlebih kita akan hidup di masyarakat dengan kompetisi yang ketat.

Selain itu, ujar Menag, yang tidak kalah pentingnya, di pontren kita belajar mensikapi perbedaan, kita akan menghadapi keragaman. Di pondok kita terbiasa dengan perbedaan, perbedaan tata cara berpikir dan budaya, ini penting mensikapi perbedaan itu.

“Karena kalau tidak cukup pengetahuan tentang perbedaan, maka akan sulit beradaptasi,” tuturnya.

Di pondok pesantren, lanjut Menag, santri belajar fiqih dengan banyak perbedaan mahzab, meski satu masalah. Menurutnya, kontribusi pontren menghasilkan wawasan luas.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

“Inilah perlunya lembaga pontren untuk membekali sikap yang arif, karena perbedaan adalah sunnah, jangan menganggap harus sama semua,” ujar Menag.

Kepada para santri, Menag mengajak mereka untuk memanfaatkan betul waktu belajar di pondok. Ia bercerita, ketika bertemu tokoh-tokoh yang berasal dan alumni pondok pesantren, ketika diminta kalau waktu ini ditarik mundur, sebagian dari mengatakan ingin kembali ke masa di pondok.

“Untuk itu, sekali lagi, gunakan waktu sebaik mungkin, ingat tidak semua anak negeri memperoleh pendidikan termasuk di pondok,” tutup Menag yang juga menambahkan bahwa pemerintah berterimakasih kepada pontren karena ikut membantu negara dalam mempersiapkan generasi mendatang. (T/R09/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia