Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENAG: PRIORITAS UNTUK YANG BELUM PERNAH BERHAJI

IT MINA - Kamis, 12 Februari 2015 - 23:25 WIB

Kamis, 12 Februari 2015 - 23:25 WIB

650 Views

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Dok/ Zaenal/MINA)

MENAG-LUKMAN-HS11.jpg" alt="Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Dok/ Zaenal/MINA)" width="239" height="185" /> Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Dok/ Zaenal/MINA)

Jakarta, 22 Rabi’ul Akhir 1436/12 Februari 2015 (MINA)– Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, Kementerian Agama  benar-benar akan memprioritaskan  jamaah yang belum pernah melakukan ibadah haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1436/2015 mendatang.

“Bahkan saya bercita-cita, suatu saat umat Islam Indonesia itu punya kesadaran bahwa kalau berhaji berkali-kali itu adalah sesuatu yang memalukan,” demikian ditegaskan Menag, seperti yang dinyatakan dalam siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Lukman mengatakan, antrian haji saat ini sudah cukup panjang, sedangkan ada orang-orang  Indonesia yang justru bangga karena sudah berhaji berkali-kali, bahkan bisa 9- 15 kali.

Menurutnya, harus malu, sebab dengan haji berkali-kali, berarti seseorang  telah mengambil hak orang lain.

Baca Juga: DMI Akan Bangun 100 Masjid Semi Permanen di Gaza

“Saya ingin betul ada kesadaran umat bahwa haji ya cukup sekali saja. Kewajibannya juga hanya sekali,” tuturnya.

Antrian jamaah haji Indonesia memang sudah semakin panjang. Berdasarkan data haji yang dirilis resmi melalui website haji.kemenag.go.id sampai dengan hari ini, Kamis (12/02), menunjukan antrian terpendek di Kabupaten Kaur (Bengkulu), yaitu sampai dengan tahun 2019.Sedangkan antrian terpanjang di Kabupaten Wajo (Sulawesi Selatan) sampai dengan tahun 2042.

Panjangnya antrian ini bahkan sempat memunculkan wacana untuk moratorium pendaftaran haji.

“Di 2015 ini saya tekankan bahwa prioritas betul-betul untuk yang belum berhaji,” ujar menteri.

Baca Juga: Kontrak Layanan Haji di Saudi Mulai Ditandatangani

Disinggung tentang kemungkinan adanya resistensi, ia mengaku siap untuk memberikan penjelasan.  “Kita harus menjelaskan. Karenanya kita harus membangun kesadaran umat,” tuturnya.

Ia menambahkan, haji untuk yang kedua, ketiga dan seterusnya, itu hanya Sunnah. Sementara ada orang lain, yang berkewajiban, yang belum pernah, itu ditutup peluangnya karena ada orang yang haji berkali-kali itu.

“Jadi harus tumbuh kesadaran itu. Oleh karenanya mereka yang ingin mengulang ya umrah saja, jangan haji,” kata Menag menegaskan.

Ia berharap para tokoh-tokoh agama, muballigh-muballigh dapat mensyiarkan, bukan justru malah membangga-banggakan karena sudah haji berkali-kali. (T/P010/P2)

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem di Jabar Periode 26-30 Januari

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Menag bersama Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala S. Lakhdhir (foto: Kemenag RI)
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia