Jakarta, MINA – Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dan Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali Mohamed membahas kerja sama pendidikan antara kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Sudan menawarkan beberapa bentuk kolaborasi, termasuk pengiriman mahasiswa Indonesia ke Sudan, serta pemberian akses kepada dosen-dosen Sudan untuk mengajar di pondok pesantren dan universitas di Indonesia.
“Kami berharap kerja sama ini berjalan baik, tetapi kami juga perlu memastikan bagaimana keamanan mahasiswa kami di Sudan,” ujar Menag Nasaruddin, Jumat (13/12).
Menag mengatakan, Indonesia memiliki ribuan pondok pesantren yang memerlukan tenaga pengajar bahasa Arab.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
“Kami membutuhkan dukungan pengajar dari Sudan untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, termasuk dalam mendalami ilmu agama dan bahasa Arab,” tambahnya.
Dubes Yassir memastikan, pemerintah Sudan terus berupaya meningkatkan stabilitas. “Situasi di Sudan, insya Allah, akan membaik. Kami menyambut mahasiswa dan dosen Indonesia untuk datang belajar dan mengajar di Sudan,” ucapnya.
Dubes Yassir menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Sudan yang telah terjalin sejak lama.
“Indonesia dan Sudan memiliki sejarah hubungan yang kuat, termasuk kontribusi ulama dari Sudan yang telah berdakwah di Indonesia lebih dari seabad yang lalu,” pungkasnya. []
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Mi’raj News Agency (MINA)