Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag Sampaikan Tiga Ciri Utama Pondok Pesantren

Fauziah Al Hakim - Jumat, 19 Agustus 2016 - 13:30 WIB

Jumat, 19 Agustus 2016 - 13:30 WIB

309 Views ㅤ

Jakarta, 16 Dzulqa’dah 1437/19 Agustus 2016 (MINA) – Pondok Pesantren (pontren) adalah bagian yang tidak dipisahkan dari keindonesiaan, tidak hanya perjuangan bangsa ini lahir dari para aktivis dan pahlawan yang dibesarkan di pontren, juga menjadi ruh jiwa bangsa ini.

Hal ini disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat membuka resmi Pondok Pesantren Putri Al-Hasan di Jati Makmur Kota Bekasi, Jumat (19/8).

“Semua pontren mengajarkan cinta Tanah Air. Rasa memiliki sekaligus bertanggungjawab menjaga Tanah Air menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pontren, dan itu ciri santri kita yang berbeda dari negara lain. Pontren sebagai pendidikan khas memilki cinta Tanah Air yang tidak bisa dipisahkan,” ujarnya, demikian keterangan pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Memiliki cinta Tanah Air sebagai ciri pontren pertama yang disampaikan Menag, ciri kedua adalah moderat, tasamuh, tawasut dan tawazun. Nilai-nilai tersebut adalah nilai yang diajarkan di pontren bukan tatorruf atau mengkafir-kafirkan, memiliki semangat toleransi, menghargai perbedaan.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Perbedaan bukan hal yang baru bagi santri, karena diajarkan selama di pontren, 24 jam mereka bertemu dengan teman-temannya dari seluruh Tanah Air dengan latar budaya berbeda,” tuturnya.

“Keragaman adalah sesuatu yang biasa dihadapi santri, umumnya santri bersikap toleran. Ini yang harus dijaga pontren sebagai ciri di pontren,” lanjut Menag.

Ketiga, ciri pontren dan santrinya, selain memiliki jiwa cinta Tanah Air dan moderat juga pada dirinya memiliki semangat inklusif, membaur di tengah masyarakatnya. Seorang santri bisa hidup dan tidak bisa sekedar bisa bergaul di tengah masyarakat beragam juga bisa menginspirasi masyarakt di mana ia hidup.

“Inklusifitas menjadi ciri lembaga pendidikan pontren di Indonesia,” ujar Menag.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Dikatakan Menag, pontren nilai manfaatnnya sungguh sangat dibutuhkan saat ini juga di masa mendatang. Menag dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Qatar Charity atas kontribusi membangun fasilitas pontren ini.

Peresmian pembukaan Pontren Putri Al-Hassan ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Menag. Hadir dalam acara tersebut, selain pimpinan pontren dan yayasan, Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat Buchori dan Perwakilan dari Qatar Charity. (T/P006/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

MENAG
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Millenia