Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag: Tambahan 20 Ribu Kuota Haji, Harus Disiapkan Lebih Baik

Hasanatun Aliyah - Ahad, 22 Oktober 2023 - 10:05 WIB

Ahad, 22 Oktober 2023 - 10:05 WIB

0 Views

Menag RI saat Konferensi Pers Penutupan Masa Operasional Haji di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (5/8). (Foto: Humas Kemenag RI)

Surabaya, MINA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menanggapi tambahan 20.000 kuota haji untuk 2024, mengatakan, harus dipersiapkan lebih baik.

Tambahan kuota diberikan sebagai salah satu hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Pangeran Muhammad bin Salman.

“Kita bersyukur Presiden menyampaikan secara khusus, Indonesia mendapat tambahan kuota dari Pangeran Muhammad bin Salman, minimal 20 ribu. Ini kebahagiaan sekaligus tantangan,” kata Menag Yaqut usai melepas jalan santi peringatan Hari Santri 2023 di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (21/10).

Menurut Menag, tambahan kuota ini, akan berdampak pada menurunnya antrean. Namun, tambahan kuota juga menjadi tantangan dalam pelaksanaannya karena harus disiapkan lebih baik lagi.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

“Ini harus disiapkan lebih baik lagi. Tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241 ribu jamaah, kalau ada tambahan 20 ribu. Saudi juga mengubah beberapa regulasi yang harus disiapkan karena berbeda dengan sebelumnya,” lanjutnya.

Menag mengayakan  telah menggelar rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Mereka diminta untuk segera menyiapkan langkah seiring adanya penambahan kuota haji agar bisa didistribusikan secara berkeadilan.

“Nantinya tetap ada prioritas lansia. Jumlahnya saat ini kurang lebih ada 600 ribu jamaah lansia. Saya ingin mereka juga bisa menjadi prioritas,” terang Gus Men.

Dua Pemeriksaan Kesehatan

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Menag Yaqut sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk merumuskan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jemaah haji.

Kementerian Agama akan membuat skema baru terkait syarat istitha’ah kesehatan.

“Kita sepakat istitha’ah akan menjadi syarat jamaah melakukan pelunasan,” sebut Gus Men.

Nantinya, jamaah akan menjalani dua kali pemeriksaan. Tujuannya agar jemaah mengetahui kondisi dini kesehatannya dan ada waktu untuk melakukan pemulihan.

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

“Kita mulai awal November untuk screening kesehatan jamaah agar waktunya lebih panjang. Jika ada jemaah punya penyakit tertentu, ada waktu untuk msmulihkan,” paparnya.

“Cek kesehatan dilakukan dua kali. Jamaah yang kurang sehat direkomendasikan agar ada proses pemulihan. Pada pemeriksaan kedua, kalau sudah baik, berhak melunasi. Ini ikhtiar agar kasus jamaah sakit dan wafat di Saudi bisa ditekan,” tandasnya.

Kemenag juga akan menggelar mudzakarah perhajian di Yogyakarta, 23 – 25 Oktober 2023. Mudzakarah antara lain akan membahas masalah syarat istitha’ah kesehatan. Mudzakarah diikuti perwakilan ormas keagamaan dan praktisi kesehatan.(R/R5/P1)

 

Baca Juga: BMKG: Beberapa Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat, Sepekan Mendatang

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Haji 1445 H
Haji 1445 H
Haji 1445 H
Haji 1445 H
Haji 1445 H
Haji 1445 H