Menag Tegaskan DNA PTKIN Adalah Islam Wasathiyah

()

Jakarta, MINA – Menteri Agama mengatakan bahwa DNA Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri () adalah Islam wasathiyah (moderat).

“Untuk kesekian kalinya saya ingin menegaskan kesadaran kolektif kita bahwa Perguruan Tinggi negeri agama Islam, DNA-nya itu ,” katanya dalam sambutan pada acara Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri-Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UM-PTKIN)  2018 dengan tema “Gerbang Masa Depan Insan Paripurna” di Gedung Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Senin (29/01).

Menag mengingatkan bahwa PTKIN memikul tanggung jawab untuk menyebarkan Islam wasathiyah, Islam yang moderat atau Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamiin.

“Jika ada mahasiswa atau lulusan PTKIN menjadi ekstrimis, ini perlu dipertanyakan DNA-nya,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar Universitas Islam Negeri (UIN) yang saat ini menyelenggarakan program studi umum agar pengetahuan keislamannya tidak luntur.

“Program-program studi keislaman perlu dikawal dengan sebaik-baiknya. Karena itu core kita. Begitu juga program studi yang bersifat umum,” ujarnya.

Menag prihatin, di tengah semangat beragama umat yang semakin tinggi, prodi agama di PTKIN seperti juruan ulumuddin, ushuluddin masih sangat sedikit diminati oleh masyarakat karena kurangnya pemahaman.

“Kita akan terus mengevaluasi, untuk kita kaji manfaat dan mudharot (tidak bermanfaat) dari sejumlah Perguruan Tinggi Agama Islam yang membuka prodi-prodi umum itu, ada saatnya nanti kita jelaskan kepada masyarakat pentingnya jurusan tersebut, di zaman sekarang di tengah-tengahnya hoax maka ilmu hadits adalah obat yang sangat mujarab,” tambahnya.

Ia menambahkan, pentingnya wawasan dan pendidikan keagamaan di tengah meningkatnya semangat keberagamaan umat, karena beragama tidak cukup hanya semangat saja namun harus memahami ilmu dan pengetahuan. (L/R10/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)