Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag Tegaskan Pengawasan Konstruksi Pondok Pesantren Pasca Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 27 detik yang lalu

27 detik yang lalu

0 Views

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.(Foto: Humas Kemenag)

Sidoarjo, MINA — Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus menegaskan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap pembangunan fisik pondok pesantren di seluruh Indonesia.

“Ini pembelajaran buat kita semua, terutama di lingkungan pondok pesantren. Saya selaku Menteri Agama akan memberikan perhatian khusus tentang pembangunan fisik pesantren agar sesuai standar yang berlaku,” ujar Nasaruddin saat meninjau lokasi ponpes Ponpes Al Khoziny, Rabu (1/10).

Ambruknya Ponpes Al Khoziny menjadi perhatian serius karena menimbulkan risiko bagi santri dan warga sekitar. Menag menekankan bahwa aspek teknis dan keselamatan bangunan pondok pesantren harus menjadi prioritas utama. Menurutnya, pembangunan pesantren yang aman dan sesuai standar pemerintah merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, pengelola pesantren, dan masyarakat.

“InsyaAllah ke depan kita akan menciptakan suatu kondisi bagaimana pembangunan pondok pesantren itu sesuai standar pemerintah. Kita sudah punya aturannya, tinggal bagaimana dipatuhi,” tegas Nasaruddin.

Baca Juga: Kasus Keracunan MBG Kembali Terulang di Lampung dan Jawa Timur

Menteri Agama juga mengakui bahwa sebagian pondok pesantren dibangun secara gotong royong oleh para santri dan masyarakat, sehingga sering kali luput dari pengawasan teknis yang memadai. Kondisi ini berpotensi menimbulkan risiko keselamatan bagi santri, pengajar, maupun masyarakat sekitar.

Sebagai langkah antisipatif, Kementerian Agama berencana memperkuat pengawasan pembangunan dan renovasi pesantren, memastikan semua bangunan memenuhi standar konstruksi dan keselamatan, termasuk aspek struktur, bahan bangunan, dan tata ruang yang memadai. Langkah ini diharapkan meminimalkan potensi kejadian serupa di masa depan.

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berperan penting dalam membentuk karakter dan spiritual generasi muda Muslim di Indonesia. Namun, banyak pesantren yang masih dibangun secara mandiri dengan sumber daya terbatas. Akibatnya, beberapa pembangunan kurang memperhatikan aspek teknis dan keselamatan, sehingga berpotensi menimbulkan risiko, seperti ambruknya bangunan.

Kasus Ponpes Al Khoziny menyoroti pentingnya standarisasi konstruksi pondok pesantren, agar kegiatan pendidikan dan pembinaan santri berjalan aman, nyaman, dan sesuai dengan prinsip keselamatan publik. Pemerintah melalui Kementerian Agama menegaskan akan lebih aktif dalam memberikan bimbingan teknis, pengawasan rutin, dan pendampingan pembangunan agar pesantren dapat tumbuh aman dan berkualitas. []

Baca Juga: Gempa M 6,5 Guncang Sumenep Madura

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag Tinjau Pesantren Al Khoziny, Salurkan Bantuan Rp610 Juta

Rekomendasi untuk Anda