Menag Temui Dubes Saudi Bahas Keterlambatan Saudia Airlines 

Jakarta, MINA – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah Al-Amudi, di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan masalah ketidakprofesionalan manajemen Saudia Airlines dalam pengangkutan jamaah haji.

Langkah tidak profesional itu dilakukan antara lain dengan sering mengubah kapasitas seat pesawatnya maupun pergeseran waktu penerbangan. Tindakan itu dilakukan secara sepihak, tanpa persetujuan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Menag menjelaskan itu banyak berasal dari kepulauan. “Mereka harus terbang atau berangkat lebih awal dari tempat tinggal menuju embarkasi. Jika mereka harus menunggu, kita akan merasa kasian,” ujar Yaqut, Seperti dari laman Kemenag RI, Jumat (9/6).

“Dari perubahan-perubahan penjadwalan itu akan berpengaruh pada Kelompok Terbang (Kloter), dan itu semua akan berpengaruh pada e-hajj,” imbuhnya.

Ia juga meminta pihak Saudi untuk sama-sama proaktif dalam membangun komunikasi selama masa operasional haji. “Jika ada perubahan penerbangan, kami diberitahu lebih awal, agar kami bisa mempersiapkannya,” kata Menag.

Menanggapi hal tersebut, Dubes Arab Saudi menyesalkan terjadinya masalah penerbangan jamaah haji Indonesia yang dilakukan Saudia Airlines. Untuk itu pihaknya segera melakukan langkah-langkah penyelesaian kasus tersebut.

“Kami, Kerajaan Saudi Arabia memiliki prinsip bahwa pelayanan jamaah haji tidak boleh sampai terganggu. Bagi kami jemaah haji bukan sekedar penumpang, tapi bagi kami jsmaah haji adalah Tamu Allah yang harus dilayani dengan baik,” kata Faisal.

“Kami sangat menyesal atas kejadian perubahan jadwal penerbangan ini. Secara langsung, tadi pagi telah datang dari Arab Saudi untuk merespon cepat kejadian ini,” sambungnya.

Faisal Abdullah Al-Amudi juga menjelaskan, tidak ingin ada jamaah haji berangkat dalam keadaan marah. Sebab, pada prinsipnya, Saudi Arabia memposisikan jamaah haji Indonesia utamanya lansia sebagai keluarga.

“Kami selalu berkomunikasi dengan transportasi di Saudi, untuk memberikan pelayanan terbaik, bukan untung semata. Bahkan, tahun ini, kami merasa tersanjung bisa mengangkut jamaah Indonesia yang sangat banyak hingga ratusan ribu jamaah,” kata Faisal Abdullah Al-Amudi.

Faisal juga berharap permasalahan ini dapat segera teratasi dan tidak terulang sehingga tidak mengganggu hubungan dua negara.

“Kami tidak ingin membuat marah siapapun, kami siap dipanggil sekalipun. Untuk semua yang terkait haji, kami terbuka bahkan telpon kami selalu on. Kami siap dipanggil, Pak Menteri,” kata Faisal. (R/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.