Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENAG: “WASPADAI PERUSAK KERUKUNAN UMAT BERAGAMA”

Chamid Riyadi - Senin, 3 Agustus 2015 - 06:34 WIB

Senin, 3 Agustus 2015 - 06:34 WIB

415 Views

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin ( Foto: ANTARA/Dewi Fajriani)
<a href=

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin ( Foto: ANTARA/Dewi Fajriani)" width="300" height="246" /> Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin ( Foto: ANTARA/Dewi Fajriani)

Makasar, 18 Syawwal 1436/3 Agustus 2015 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan masyarakat agar terus waspada terhadap pihak yang ingin merusak hubungan antar umat beragama di Tanah Air.

“Ada segelintir yang memiliki kepentingan jangka pendek, apakah karena politik dengan mempergunakan agama sebagai alat. Kita harus waspada dan memiliki kesadaran bersama,” kata Lukman Hakim pada acara halal bihalal Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan sekaligus temu tokoh agama se Sulsel di Asrama Haji Sudiang Makassar, Ahad (2/8). Sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Lukman mengimbau agar kita peduli terhadap kearifan lokal. “Kita perlu memelihara kearifan lokal, selain itu memiliki sikap tenggang rasa  untuk menghargaai perbedaan,” katanya.

Ia mengatatakan, toleransi umat beragama merupakan bentuk menghargai  perbedaan yang ada pada pihak lain. Toleransi juga  menghormati keyakinan pihak lain.

Baca Juga: Presiden Biden Positif COVID-19 Saat Kampanye di Las Vegas

“Seakan-akan kalau toleransi mengurangi keimanan agama kita. Padahal bukan seperti itu. Toleransi adalah menghormati keyakinan pihak lain,” katanya menegaskan.

Ia juga mengapresiasi para tokoh agama yang telah memberi sumbangsih yang begitu besar  dalam rangka menjaga dan memelihara  kerukunan di Tanah Air ini.

“Di tengah-tengah kemajemukan, kesadaran akan pluraritas perlu, karena sesungguhnya  agama mampu merajut keragaman, sehingga kita tetap dalam kesatuan,” terangnya.

Mengenai penyelesaian masalah Tolikara, Menag menjelaskan, sikap pemerintah tentang  Tolikara adalah melakukan rehabilitasi pasca kerusuhan. Kemudian penegakan hukum, tidak hanya kepada para pelaku, tapi juga terhadap aktor intelektualnya.

Baca Juga: Militer Israel Tarik Sebagian Besar Pasukan Darat dari Gaza Selatan

Kegiatan tersebut juga dihadiri Rektor UIN Alauddin Musafir Pababbari, Ketua MUI Sulsel KH Sanusi Baco, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Abd Wahid Thahir, para Kepala Kanmenag, dan Sesmenag Khairul Huda Basyir. (T/P010/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: MAPIM: Pembunuhan Tujuh Anggota World Center Kitchen Oleh Israel Tidak Dapat Dimaafkan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Haji 1445 H
Haji 1445 H
Palestina