Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menara Mushtaha Runtuh Dihantam Serangan Udara Israel, Warga Gaza Panik dan Mengungsi

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Asap dan debu mengepul dari Menara Mushtaha di Kota Gaza setelah terkena serangan udara Israel.(Foto: RTE)

Gaza, MINA – Sebuah serangan udara penjajah Zionis Israel pada Jumat (5/9) menghancurkan Menara Mushtaha di kawasan barat Kota Gaza, menyebabkan gedung setinggi 12 lantai itu rata dengan tanah dan memicu kepanikan massal di antara warga sipil yang sebelumnya berlindung di sekitarnya.

Menurut kontributor jurnalis Mohammad Rabba di Gaza, gedung yang terletak di kawasan Ansar tersebut dihantam beberapa rudal secara beruntun hingga roboh total. Ratusan warga, termasuk pengungsi yang tinggal di dalam menara maupun di tenda sekitar, dilaporkan telah melarikan diri setelah militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi singkat.

Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah militer penjajah Zionis Israel mengumumkan rencana menargetkan sejumlah bangunan bertingkat tinggi di Kota Gaza dalam beberapa hari mendatang. Tel Aviv menuduh bangunan-bangunan tersebut digunakan Hamas sebagai infrastruktur militer, meski di sisi lain, ribuan warga sipil kini kehilangan tempat tinggal.

Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz menyebut serangan ke Menara Mushtaha sebagai “pembukaan gerbang neraka di Gaza”. Ia menegaskan operasi militer akan terus berlanjut hingga Hamas memenuhi syarat-syarat Israel, termasuk pembebasan seluruh sandera dan perlucutan senjata kelompok tersebut.

Baca Juga: UNICEF: Gaza City Jadi Kota Tak Bernyawa, Anak-Anak Berjuang di Tengah Trauma dan Kelaparan

Dalam beberapa hari terakhir, eksodus besar-besaran warga Palestina dari timur laut Gaza menuju wilayah barat semakin meningkat di tengah gempuran intensif pasukan Israel. Sejak 29 Agustus lalu, Tel Aviv telah menetapkan Kota Gaza, yang dihuni sekitar satu juta jiwa, sebagai “zona pertempuran berbahaya”.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan jumlah korban akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai sedikitnya 64.300 orang meninggal dan lebih dari 162.000 lainnya luka-luka.

Ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban  (YPSP), Dr. Ahed Abu Alatta, mengecam penghancuran Menara Mushtaha sebagai “kejahatan genosida yang bertujuan menghapus Kota Gaza dari peta”.

Ia menambahkan, langkah tersebut merupakan bagian dari kebijakan sistematis untuk melemahkan keteguhan rakyat Palestina melalui pemaksaan pengungsian massal dan penghancuran simbol-simbol kota.[]

Baca Juga: Emirat Hebron, Skema Baru Israel untuk Caplok Tepi Barat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda