Jakarta, MINA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengajak Keluarga Besar Ormas Mathla’ul Anwar untuk memperbanyak diskursus mengenai pengembangan ekonomi keumatan serta menghindari wacana atau pembicaraan tentang hal-hal yang tidak produktif.
“Saya mengajak Keluarga Besar Mathla’ul Anwar untuk menjadi pionir dalam menghindari hoaks atau hal-hal yang tidak produktif, dan mari kita perbanyak diskursus tentang ekonomi keumatan dengan tujuan meningkatkan kehidupan ekonomi dan kesejahteraan umat,” katanya di Jakarta, Ahad (29/1).
Mendag mengemukakan keterangan tersebut ketika memberikan kata sambutan dalam Silaturahim Akbar Keluarga Basar Mathla’ul Anwar di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI.
Silaturahim akbar itu dihadiri oleh sekitar seribu warga Mathla’ul Anwar yang berasal dari Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan beberapa provinsi lainnya. Acara tersebut dimeriahkan dengan penampilan sejenak artis Desy Ratnasari dan Eko Patrio yang keduanya adalah Politisi PAN.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Sebelumnya, kata sambutan juga disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief, Pj Gubernur Banten Dr. Al Muktabar, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Mendag juga mengingatkan Mathla’ul Anwar untuk tidak mempersoalkan hal-hal yang tidak bersifat substansial seperti masalah pemakaian celana cingkrang dan jilbab serta menghindari terminologi “cebong” dan “kampret” yang bisa membawa pembelahan di masyarakat, terlebih di tahun politik menjelang Pilpres 2024.
Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir yang sudah dua kali berkunjung ke Mathlaul Anwar di Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten menegaskan kembali dukungannya terhadap kiprah Mathla’ul Anwar dalam bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.
Ia bahkan mengajak Direksi Krakatau Steel dan PLN untuk hadir pada Silaturahim Akbar Keluarga Basar Mathla’ul Anwar serta meminta mereka untuk segera merealisasikan bantuannya bagi pembangunan Klinik Kesehatan Mathla’ul Anwar di Pandeglang dan pemberian beasiswa bagi para siswa Mathla’ul Anwar.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Menteri BUMN juga menekankan pentingnya pengembangan ekonomi keumatan serta mengingatkan pada data dan fakta bahwa Indonesia dalam beberapa hal seperti dalam menghasilkan produk-produk halal masih tertinggal dibanding beberapa negara lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto mengucapkan terimakasih kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang telah berkomitmen untuk membantu program-program yang dikembangkan Mathla’ul Anwar.
“Oleh karena itu mari kita doakan agar Pak Erick Thohir tambah hebat dan makin sukses, sehingga nantinya bisa berkontribusi yang lebih besar lagi bagi kemajuan umat, khususnya bagi kemajuan Mathla’ul Anwar,” katanya.
Politis PAN dari Dapil Banten itu juga bejanji akan mengawal usulan bagi penganugerahan “Pahlawan Nasional” terhadap salah satu pendiri Mathla’ul Anwar, alm. KH Mas Abdurrahman.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Sebelumnya, Ketua Umum PBMA KH Embay Mulya Syarief mengingatkan bahwa Mathla’ul Anwar tidak berpolitik praktis serta tidak berafiliasi dengan partai politik manapun, tetapi memberikan kebebasan kepada warganya untuk memanfaatkan hak poltik yang dimilikinya.
KH Embay juga mengajak segenap Keluarga Besar Mathla’ul Anwar untuk bersama-sama dengan Pemerintah menciptakan politik integritas serta menghindari politik identitas.
Terkait sikap Mathla’ul Anwar yang tidak terlibat dalam politik praktis, catatan sejarah menunjukkan bahwa sikap tegas itu sudah dinyatakan dalam Muktamar kedelapan Ormas tersebut pada 1952 di Ciampea Bogor, Jawa Barat.
Kemudian, penegasan sikap nonpartisan Mathla’ul Anwar itu diulang pada muktamar kesembilan dan ke-10 yang menyatakan bahwa Mathla’ul Anwar adalah organisasi independen serta tidak berafiliasi dengan organisasi atau partai politik apapun.(L/RS1/R1)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”