Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendekati Puncak Haji, Jamaah Haji Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 18 Mei 2025 - 20:35 WIB

Ahad, 18 Mei 2025 - 20:35 WIB

32 Views

Kedatangan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.(Foto: BP Haji)

Jakarta, MINA – Gelombang kedua kedatangan jamaah haji Indonesia resmi dimulai pekan ini. Di tengah persiapan menyambut fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, peringatan penting disampaikan oleh Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Menurutnya, cuaca ekstrem di Arab Saudi bukan hanya tantangan, tapi potensi bahaya nyata jika jamaah tidak menjaga kesehatan secara serius.

Dengan suhu udara yang kini menembus angka 45 derajat Celsius, Dahnil mengingatkan seluruh jamaah untuk tidak memaksakan diri dalam beraktivitas fisik yang berat, terutama di luar jam aman. Risiko kelelahan, dehidrasi, hingga heat stroke mengintai para tamu Allah yang kurang memperhatikan kondisi tubuh mereka.

“Jaga fisik, jangan forsir tenaga. Prioritaskan istirahat dan cukup minum. Bila tidak memungkinkan ke Masjidil Haram, ibadah di pemondokan tetap sah dan berpahala karena masih dalam wilayah Tanah Haram,” tegas Dahnil dalam keterangan resminya diterima MINA, Ahad (18/5).

Baca Juga: Cuaca Jakarta Selasa, 1 Juli Ini Berpotensi Hujan Sepanjang Hari

Fase kedatangan gelombang kedua jamaah haji Indonesia berlangsung sejak 17 hingga 31 Mei 2025. Pada fase ini, jamaah diberangkatkan langsung dari berbagai embarkasi di Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi.

Tahapan tersebut menjadi awal dari persiapan intens menuju prosesi puncak haji yang menuntut stamina optimal dan disiplin tinggi.

“Menjelang Arafah, Muzdalifah, dan Mina, kondisi fisik menjadi faktor penentu kelancaran ibadah. Maka dari itu, seluruh jamaah diminta mematuhi imbauan kesehatan dan tidak memaksakan diri,” kata Dahnil.

Dalam kesempatan tersebut, Dahnil juga menegaskan bahwa Badan Penyelenggara Haji berperan aktif dalam mendukung operasional haji tahun ini sebagai model penyelenggaraan haji ke depan. Mulai dari pengawasan akomodasi, konsumsi, dan transportasi hingga pendampingan langsung di lapangan, semua dilakukan dengan pendekatan sistematis dan terkoordinasi.

Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Jambi Gelar Haflah Akhirussanah Angkatan ke-2 dan Wisuda Tahfizh Qur’an

“BP Haji kini hadir secara menyeluruh. Fungsi dukungan kami mencakup seluruh aspek penting agar pelaksanaan haji tahun ini menjadi rujukan nasional ke depan, yakni efektif, efisien, dan responsif,” jelas Dahnil.

Tak lupa, Wakil Kepala BP Haji memberikan apresiasi kepada para petugas haji Indonesia yang berada di garda terdepan dalam pelayanan. Menurutnya, tugas mereka bukan semata teknis, tapi juga bentuk pengabdian kepada para tamu Allah.

“Kita doakan seluruh petugas diberi kekuatan. Mereka adalah perpanjangan tangan negara yang bekerja penuh keikhlasan. Kehadiran mereka sangat menentukan ketenangan dan keselamatan para jamaah,” ungkapnya.

Seruan menjaga kesehatan itu menjadi bagian dari strategi preventif dalam rangka melindungi lebih dari 200 ribu jamaah haji Indonesia. Cuaca ekstrem bukan hal baru dalam pelaksanaan haji, namun penanganan yang sistematis dan edukasi yang tepat menjadi kunci agar ibadah berjalan lancar dan aman.

Baca Juga: Finalis Asal Papua Pegunungan Dikeluarkan dari Miss Indonesia 2025 Akibat Video Kontroversial Dukung Israel

Dengan semangat kolektif dan pelayanan yang terintegrasi, BP Haji berkomitmen menjadikan musim haji 2025 sebagai tonggak baru penyelenggaraan haji modern berbasis perlindungan jamaah.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jateng Gandeng 12 Negara Eropa, Target Produksi Beras Rendah Karbon Naik Drastis, Emisi Turun 80%

Rekomendasi untuk Anda

Internasional