Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), dan Timor Leste, Moazzam Malik untuk membahas beberapa kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan.
“Ini untuk mematangkan kerja sama, supaya lebih konkret, antara pemerintah Inggris dengan pemerintah Indonesia. Ada beberapa skema yang kita jajaki,” kata Mendikbud usai pertemuan, di Jakarta, Jumat (23/11).
Sementara itu, Dubes Moazzam Malik mengungkapkan, Indonesia adalah negara yang sangat berpotensi besar di masa depan. Salah satu hal yang diperlukan untuk mencapainya adalah melalui pendidikan.
“Inggris salah satu negara dengan sistem pendidikan yang terbaik di dunia. Kami siap bekerja sama dengan mitra-mitra di sini untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia,” ujarnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan antara lain pembelajaran bahasa Inggris. Pemerintah Kerajaan Inggris, menurut Dubes Malik, meyakini bahasa Inggris bukan lagi milik bangsa Inggris saja, tetapi juga milik dunia. Sebagai alat berkomunikasi dalam pergaulan global, bahasa Inggris menjadi kunci kesuksesan di masa depan.
Terkait itu, melalui British Council, komitmen peningkatkan keterampilan berbahasa Inggris untuk warga Indonesia terus dilakukan.
“Melalui kampanye English for Indonesia, yang pak Menteri setujui, kami berusaha menyebarkan materi-materi yang bisa diakses dari British Council secara gratis untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan guru-guru bahasa Inggris,” jelas Dubes Malik.
Materi-materi pembelajaran bahasa Inggris yang dimiliki British Council akan diperluas kebermanfaatannya melalui platform Rumah Belajar dan TV Edukasi yang dikelola Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom).
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
“Kita diberi akses yang seluas-luasnya untuk bisa memanfaatkan konten pelajaran bahasa Inggris yang disediakan oleh British Council,” kata Muhadjir.
Dalam pertemuan itu, juga dibicarakan rencana promosi budaya Indonesia di London Book Fair tahun 2019. Indonesia terpilih menjadi menjadi market focus pada pameran buku terbesar kedua di dunia tersebut.
“Ada beberapa penerbit yang dipilih Dubes nanti akan bekerja sama dengan penerbit Inggris untuk dapat menerbitkan buku bersama. Produk Indonesia diterbitkan dalam bahasa Inggris,” kata Mendikbud.
Kemendikbud juga akan memfasilitasi penyaluran bantuan masyarakat Inggris untuk masyarakat terdampak bencana di Sulawesi Tengah. Saat ini dana sumbangan masyarakat Inggris senilai 500 miliar rupiah siap disalurkan ke daerah terdampak bencana.
Baca Juga: Kedatangan Ulama Asal Palestina Disambut Meriah Santri Al-Fatah Lampung
“Saya harap untuk membangun dan mempromosikan kembali pendidikan di daerah bencana. Dan sesudah pertemuan ini saya akan berdiskusi dengan perwakilan LSM Inggris yang sudah beraktivitas di sini untuk dapat bekerja sama dengan Kemendikbud,” jelas Dubes. (R/R10/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Brebes Luncurkan Gerakan Kencana: Perkuat Kesiapsiagaan Bencana