Jakarta, 7 Dzulhijjah 1436/21 September 2015 (MINA) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Anies Baswedan mencanangkan Gerakan Nasional Revolusi Mental, dalam acara yang diikuti ratusan karyawan kementerian itu, Senin 21/9, di lapangan upacara kantor Kemendikbud, di kawasan Senayan.
Dalam upacara yang berlangsung selama 30 menit itu, peserta upacara diajak mengulangi pernyataan Kebulatan Tekad Gerakan Nasional Revolusi Mental.
“Kami Aparatur Sipil Negara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertekad melaksanakan Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan menjunjung tinggi nilai-nilai, integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.” Demikian isi naskah yang diucapkan para peserta upacara. Demikian keterangan pers Kemendikbud yang dikutip Mi’raj Islamic News Agendy (MINA).
Dalam amanatnya selaku pembina upacara, menteri mengajak segenap karyawan Depdikbud, untuk mendorong gerakan nasional revolusi mental ini menjadi gerakan yang dapat menjangkau seluruh komponen bangsa.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Diharapkan dengan dorongan tersebut mampu secara nyata mengubah kondisi bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
Baswedan mengatakan, Kemendikbud merupakan kementerian yang memiliki tugas lebih dibanding kementerian lainnya karena berbicara mengenai pendidikan dan kebudayaan.
“Kementerian ini menyiapkan tentang manusianya, tentang mental manusianya,” ujarnya.
Ada tiga poin penting dalam Tujuh Butir Program Nasional Gerakan Revolusi Mental Menuju Indonesia Baru yang terkait langsung dengan tugas Kemendikbud. Pertama, Indonesia adalah teladan dalam hal toleransi dan pembauran, karena perbedaan adalah kekayaan bangsa.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Di Indonesia keberagaman adalah bagian dari fakta kebangsaan. Keberagaman bukan masalah. Keberagaman adalah diri kita,” tutur Baswedan.
Kedua, Indonesia harus bisa menggenggam dunia, pendidikan yang baik menjadi kuncinya. Dan itu harus bisa menjadi tanggung jawab bersama. Ketiga, Indonesia adalah bangsa yang membanggakan dan penuh prestasi, bukan bangsa rendah diri.
Mendikbud menegaskan, tidak ada kemajuan yang membanggakan jika tidak bermula dari manusianya. “Manusia harus diubah lewat pendidikan dan pengembangan kebudayaan. Karena itu prestasi bangsa ini yang membanggakan diri adalah prestasi yang dimulai dengan peningkatan kualitas manusia,” tambahnya.
Pemerintah bertekad ingin terus dan semakin mendorong aktif berbagai upaya peningkatan mutu dan berbagai ikhtiar untuk mampu mewujudkan kualitas manusia yang lebih baik. Ini, tegas Mendikbud, harus dikerjakan dalam tempo yang cepat.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
“Karena itu semangat revolusi mental adalah perubahan mental pada manusia dengan tempo dan cara yang seefisien mungkin,” ujarnya. (T/P006/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4642
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain