Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa untuk menempuh pendidikan dimulai dari fisik yang sehat.
“Sering saya katakan dalam pendidikan saling terkait, misalnya dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) karena untuk menempuh pendidikan itu harus sehat. Saya setuju dengan program Kemenkes memperhatikan gizi anak sejak 1.000 hari pertama dilahirkan,” kata Muhadjir dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tahun 2019 di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (9/5).
Ia melanjutkan, apapun yang dilakukan dalam pendidikan jika gizi dari 1.000 hari pertama tidak diperhatikan maka akan sulit bagi anak untuk menerima pendidikan berkualitas, karena itu yang mentukan masa depan anak.
Selain Mendikbud, hadir sebagai pembicara dalam acara Musrenbungnas 2019 di sesi kedua yaitu Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Syafruddin, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Hery Sudarmanto.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Di sela itu, Menkes Nila menilai kesehatan adalah bagian dari hulu sebelum pendidikan.
“Kesehatan itu seperti hulu, sebelum bicara pendidikan harus sehat dulu. Untuk stunting bisa dicegah dari 1.000 hari pertama, tidak hanya gizi ibu. Seharusnya dari calon pengantin harus diperhatikan memiliki tubuh yang sehat,” ujar Nila.
Dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkulalitas, Mendikbud memaparkan ada tiga peta jalan yang sedang dilakukan pemerintah dalam pendidikan.
“Pertama revitalisasi pendidikan usia dini, kedua penguatan karakter untuk pendidikan dasar, dan ketiga keterampilan untuk siswa lanjutan, baik untuk menyiapkan di dunia kerja maupun ke jenjang pendidikan lebih lanjut,” tambahnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Karakter sangat penting, karena itu pondasi sebuah pembangunan. Adapun pendidikan karakter meliputi sopan santun, integritas (kejujuran), kemandirian, dan keagamaan. (L/R10/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru