Jakarta, 24 Dzulhijjah 1436/8 Oktober 2015 (MINA) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, dalam pendidikan ada tiga jalur yang bisa digunakan, yaitu intrakurikuler, ekstrakurikuler dan nonkurikuler.
“Dalam mengajarkan pendidikan atau nilai-nilai tentang koperasi, bisa menggunakan jalur nonkurikuler melalui pembentukan kebiasaan berkoperasi. Pendidikan koperasi bukan aspek kognitif. Karena yang dituju adalah penumbuhan perilaku. Perilaku bekerja bersama untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,” ujar Baswedan dalam acara peluncuran Gerakan Bangga Koperasi di Jakarta, laman resmi Kementerian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis (8/10).
Dia mengatakan, penumbuhan perilaku tersebut bisa tercapai melalui pembiasaan. Sebuah budaya bisa hadir karena ada aktivitas yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan, lalu akhirnya menjadi budaya.
“Karena itu pembentukan kebiasaan berkoperasi pada anak-anak terutama peserta didik di sekolah, bisa dilakukan dengan memasukkan kebiasaan-kebiasaan perilaku koperasi yang sederhana dalam keseharian anak-anak,” kata Baswedan.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Biarkan anak-anak tumbuh dengan menyadari nilai-nilai kerja bersama, nilai kerja sama dan sikap kooperatif yang memiliki implikasi dalam perekonomian,” tuturnya.
Dia juga menambahkan, saat ini Kemendikbud tengah melakukan revisi Kurikulum 2013. Salah satu yang akan dimasukkan adalah mengenai pendidikan koperasi. Namun sekali lagi ia menegaskan, pendidikan koperasi itu tidak akan dijadikan mata pelajaran khusus, melainkan melalui jalur nonkurikuler. (T/P006/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4676
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain