Mendikbud: Pendidikan Seharusnya Menjadi Zona Bebas Korupsi

Yogyakarta, 12 Sya’ban 1437/19 Mei 2016 (MINA) – Acara Gebyar dan Kebudayaan di Yogyakarta di Yogyakarta, Kamis, menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2016.

Mendikbud mengatakan dalam acara itu, pendidikan karakter, karakter integritas menjadi salah satu hal yang penting dimiliki generasi bangsa. Integritas dalam zaman sekarang ini, salah satunya merujuk kepada sikap antikorupsi di bidang pendidikan.

Mendikbud mengatakan, dalam dua hari terakhir, salah satu media massa terbesar di Indonesia memberikan laporan mengenai korupsi di dunia pendidikan yang luar biasa dan masif. “Harusnya pendidikanlah yang menjadi zona bebas dari korupsi,” ujarnya dalam acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Pendopo Taman Siswa, Yogyakarta, Kamis (19/5). Demikian laporan laman resmi yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ia mengatakan, jika kita ingin menjadi pemenang di dunia global, untuk bisa maju maka kita harus terdidik. Kemudian salah satu karakter yang harus dimiliki sebagai bangsa terdidik itu adalah integritas.

“Dengan memiliki integritas kita akan bisa diterima di mana saja, termasuk dalam dunia internasional, seperti halnya pahlawan-pahlawan nasional Indonesia yang integritasnya diakui Belanda, juga negara lain,” tutur Mendikbud.

Menteri kemudian mengutip perkataan Ki Hadjar Dewantara mengenai karakter integritas dan tekad antikorupsi semasa hidupnya.

“Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia. Namun, yang penting untuk kalian yakini, sesaat pun aku tak pernah mengkhianati tanah air dan bangsaku. Lahir maupun batin aku tak pernah mengkorup kekayaan negara,” tutur Mendikbud.

Dalam Acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan 2016 berlokasi di Pendopo Taman Siswa, Yogyakarta, Mendikbud juga memberikan pesan kepada insan pendidikan di Perguruan Taman Siswa untuk meneruskan pikiran-pikiran Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan.

Ki Hadjar memiliki sikap terbuka terhadap perubahan zaman dan jauh dari sikap menolak perubahan zaman. Ia juga menjadi contoh tokoh bangsa yang usia pemikirannya melampaui usia raganya.

“Taman Siswa memiliki sejarah gemilang, memiliki masa penumbuhan anak-anak yang sangat panjang. Taman Siswa wajib jadi yang terdepan dalam menyambut kemajuan zaman dan mengantisipasi perubahan zaman,” kata Mendikbud.

Ia juga berharap dalam usia 100 tahun Perguruan Taman Siswa, yaitu pada tahun 2022 mendatang, Taman Siswa harus bisa menjadi mercusuar arah pendidikan di Indonesia.

Dalam acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Yogyakarta tersebut, Mendikbud juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang Lomba Esai dan Lomba Karikatur dalam rangkaian Hari Pendidikan Nasional tahun 2016. (T/P006/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)