Kuningan, 11 Shafar 1438/11 November 2016 (MINA) – Dalam kunjungannya ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis (10/11), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bersama Bupati Kuningan Acep Purnama meninjau lokasi gedung SDN Bunigeulis 1 Hantara, Kuningan yang sebagian ruangan kelas dan ruang gurunya terbakar pada akhir bulan Juli yang lalu.
Ia menyampaikan, dalam keterangan pers Kendikbud yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk segera melakukan perbaikan dan peningkatan kapasitas gedung sekolah di seluruh Indonesia.
“Kita akan lakukan rehabilitasi pada gedung-gedung sekolah yang rusak ringan, sedang dan juga rusak berat. Nanti kita akan buat standarnya sesuai dengan kebutuhan belajar masa kini dan agar dapat menunjang program penguatan karakter di sekolah,” katanya seusai meninjau kegiatan belajar di SDN Bunigeulis 1 Hantara, Kuningan, Jawa Barat.
Terkait biaya pembangunan gedung sekolah yang terbakar, ia mengatakan, Kemendikbud akan berbagi biaya dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan. “Nanti kita akan gunakan APBN dari Kemendikbud dan APBD Pemkab Kuningan,” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Direktur Pembinaan SD, Wowon Wirdayat yang menyertai kunjungan kerja Mendikbud menyatakan pihaknya sudah menyiapkan skema revitalisasi sekolah yang dirancang agar dapat mewujudkan sekolah yang sehat dan nyaman untuk kegiatan belajar siswa.
Wowon juga menyampaikan bahwa desain bangunan sekolah baru tersebut dilakukan secara gotong royong oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Kuningan.
Pada saat berinteraksi dengan siswa kelas VI di tenda pengganti kelas sementara, Mendikbud Muhadjir memberikan apresiasinya kepada para siswa yang fasih dalam membawakan lagu-lagu Sunda yang diajarkan di sekolah. Baginya, penting agar anak-anak diperkenalkan dan diajarkan seni-budaya dan tradisi lokal sejak dini. Hal tersebut sejalan dengan penguatan pendidikan karakter.
Guru besar Universitas Negeri Malang itu juga menyampaikan pentingnya kegiatan belajar yang tidak terpaku pada metode pengajaran di dalam kelas. Guru harus dapat mendidik siswa melalui beragam cara dan meningkatkan aktivitas pembelajaran di luar kelas.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Saya ingin ekosistem sekolah dapat menjadi sumber belajar. Sebagian besar kegiatan belajar harus di luar kelas,” ucapnya.
Tak lupa ia menitipkan pesan kepada para guru dan komite sekolah agar dapat bergotong royong memajukan pendidikan di lingkungan mereka. (T/ima/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru