AKHIR zaman bukanlah kisah fiksi apokaliptik yang hanya ada dalam literatur Barat, melainkan bagian dari keimanan dalam Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan petunjuk-petunjuk detail mengenai peristiwa besar di masa depan, di antaranya tentang negeri Syam (yang mencakup Suriah), kemunculan Dajjal, serta pembebasan Baitul Maqdis (Al-Aqsa). Pengetahuan ini penting untuk menumbuhkan kesiapsiagaan ruhani umat.
Negeri Syam termasuk wilayah yang disebut berkali-kali dalam hadis akhir zaman. Dalam bahasa syar’i, Syam meliputi Palestina, Suriah, Lebanon, dan Yordania. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اللهم بارك لنا في شامنا، اللهم بارك لنا في يمننا
“Ya Allah, berkahilah negeri Syam kami. Ya Allah, berkahilah negeri Yaman kami.” (HR. Bukhari no. 7094)
Imam Nawawi menjelaskan bahwa doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ini menunjukkan syam/">keutamaan Syam dan Yaman dari sisi keberkahan, agama, dan keselamatan. (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim)
Baca Juga: Ukhuwah, Teras Kehidupan Berjama’ah yang Membawa Berkah
Bahkan, dalam hadis lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,
طُوبَى لِلشَّامِ.
قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا ذَاكَ؟ قَالَ: إِنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَةِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا.
“Berbahagialah negeri Syam.” Mereka bertanya, “Kenapa begitu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Karena malaikat rahmat membentangkan sayapnya di atasnya.” (HR. Tirmidzi no. 3954, hasan)
Maka tak mengherankan jika Syam menjadi titik penting dalam peristiwa akhir zaman. Di antara peristiwa besar itu adalah turunnya Nabi Isa AS. Dalam hadis sahih disebutkan,
فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ…
“Lalu Isa bin Maryam akan turun di menara putih di sebelah timur Damaskus (Suriah)…” (HR. Muslim no. 2937)
Baca Juga: Mencetak Generasi Pecinta Shalat di Awal Waktu
Imam Al-Qurthubi menegaskan bahwa wilayah Syam, termasuk Damaskus, akan menjadi panggung utama peperangan besar antara kebenaran dan kebatilan. (Tafsir Al-Qurthubi, QS. Az-Zukhruf: 61)
Salah satu tokoh utama antagonis di akhir zaman adalah Dajjal, yang merupakan fitnah terbesar sepanjang sejarah manusia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ فِتْنَةٌ أَعْظَمُ مِنَ الدَّجَّالِ
“Sejak penciptaan Adam hingga Hari Kiamat, tidak ada fitnah yang lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Baca Juga: Agar Tenang Menghadapi Segala Takdir Allah
Menurut para ulama seperti Ibnu Hajar dan Al-Munawi, besar fitnah Dajjal karena ia akan membawa “surga dan neraka”, menipu manusia dengan kekuatan luar biasa, dan mengklaim dirinya sebagai tuhan. Ia akan menguasai bumi selama 40 hari, namun satu hari pertamanya sepanjang setahun.
Dajjal akan muncul dari arah timur, dari sebuah tempat bernama Khurasan (kini wilayah Iran dan Afghanistan). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ، يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ، يَتْبَعُهُ قَوْمٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
“Dajjal akan keluar dari bumi sebelah timur, yang disebut Khurasan. Orang-orang yang wajahnya seperti perisai yang dipukul akan mengikutinya.” (HR. Tirmidzi no. 2237)
Fitnah Dajjal akan menjangkau hingga Syam dan Palestina. Ia akan mengepung kaum Muslimin di Baitul Maqdis, sebelum akhirnya dibunuh oleh Nabi Isa AS. Dalam hadis yang masyhur,
Baca Juga: Ahlul Qur’an, Pelita Umat dalam Cahaya Ilahi
فَيَطْلُبُهُ عِيسَى حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ
“Isa akan mengejar Dajjal hingga menangkapnya di pintu Lud dan membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
Lud adalah sebuah wilayah di Palestina modern, dekat Tel Aviv, yang berarti bahwa puncak fitnah Dajjal dan kemenangan atasnya terjadi di tanah Palestina — wilayah Al-Aqsa.
Masjid Al-Aqsa sendiri adalah tempat yang sangat dimuliakan dalam Islam. Allah berfirman,
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa yang Kami berkahi sekelilingnya…” (QS. Al-Isra: 1)
Baca Juga: Menikah Itu Ibadah, Bukan Ajang Pamer Mahar
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa keberkahan Al-Aqsa adalah karena ia tempat suci yang telah disinggahi para nabi, menjadi kiblat pertama umat Islam, dan kelak akan menjadi pusat peristiwa besar di akhir zaman. (Tafsir Ibn Katsir, QS. Al-Isra: 1)
Imam Mahdi juga akan berperan dalam rangkaian akhir zaman. Ia akan memimpin umat Islam sebelum turunnya Nabi Isa dan berperang melawan Dajjal. Dalam satu hadis disebutkan,
يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ… وَيُمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
“Di akhir umatku akan keluar Al-Mahdi… Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, shahih)
Ketika Isa turun, ia tidak membawa syariat baru, melainkan meneruskan risalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam hadis sahih,
Baca Juga: Korupsi, Dosa dan Bahayanya dalam Islam
يَكْسِرُ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلُ الْخِنزِيرَ، وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ
“Isa akan menghancurkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setelah Dajjal terbunuh dan Islam menang, Al-Aqsa akan kembali dalam kendali umat Islam. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan membela Al-Aqsa bukan sekadar isu politik, tapi bagian dari keimanan dan nubuwah akhir zaman.
Dalam tafsir para ulama, disebutkan bahwa turunnya Isa dan kematian Dajjal adalah simbol bahwa kebenaran tetap menang di atas kebatilan. Imam Ibn Hajar mengatakan, “Ini adalah puncak dari tahrir (pembebasan) Baitul Maqdis.” (Fathul Bari)
Oleh karena itu, umat Islam harus mempersiapkan diri menghadapi fitnah akhir zaman. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa untuk berlindung dari fitnah Dajjal dalam setiap salat:
Baca Juga: Doa, Usaha, dan Keajaiban: Rahasia Hidup Berkah
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ…
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Dajjal…” (HR. Muslim no. 588)
Selain itu, memperbanyak ilmu, amal salih, dan kedekatan dengan Al-Qur’an adalah benteng kokoh menghadapi zaman penuh fitnah. Menjaga akidah dari kesesatan dan tidak tergoda oleh narasi duniawi Dajjal adalah misi besar umat hari ini.
Menelusuri hadis-hadis akhir zaman bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk memperkuat iman dan kesiapsiagaan ruhani. Suriah, Dajjal, dan Al-Aqsa bukan sekadar tempat dan tokoh, tetapi bagian dari rangkaian janji Allah yang akan terbukti. Siapa yang bersabar dan istiqamah, Allah akan tempatkan ia di barisan pembela kebenaran hingga akhir zaman.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mengapa Islam Menekankan Hidup Berjama’ah?