Oleh Husen Kuroma, Guru Tahfidz di Masjid Al-Fatah, Garut
Kadang kita melihat orang yang sangat pintar dan berpendidikan tinggi, tapi kelakuannya tidak mencerminkan kepintarannya. Ini sangat disayangkan. Mengapa bisa begitu? Jawabannya sederhana: ilmu yang dimilikinya tidak berkah.
Apa itu ilmu yang berkah?
Ilmu yang berkah itu seperti pohon besar yang kuat dan berbuah lebat. Pohon itu berguna untuk banyak hal: tempat berteduh, sumber oksigen, penghasil buah, dan tempat tinggal hewan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
Begitu juga ilmu yang berkah. Ilmu itu bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Di mana pun orang berilmu itu berada, ia akan membawa kebaikan bagi sekitarnya.
Ilmu yang berkah tidak hanya dilihat dari bertambahnya pengetahuan, tapi juga dari perubahan sikap menjadi lebih baik. Orang yang berilmu berkah akan merasa lebih dekat dengan Allah, lebih ikhlas, lebih bersyukur, dan lebih sabar.
Mengapa Ilmu Tidak Berdampak?
Ada dua alasan utama mengapa ilmu seseorang tidak terlihat dampaknya.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
Pertama, Niat yang Salah. Niat yang salah ibarat lampu dalam kotak tertutup. Meski menyala, sinarnya tidak bisa menerangi sekitar. Begitu juga ilmu dengan niat yang salah, tidak bisa memberi manfaat maksimal.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa semua perbuatan dinilai dari niatnya. Jadi, niat yang salah bisa membuat ilmu seseorang tidak bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Kedua, Tidak Diamalkan. Ilmu yang tidak dipraktikkan seperti burung yang tidak menggunakan sayapnya. Ilmu menjadi sia-sia jika tidak digunakan untuk berbuat baik.
Allah sangat tidak suka orang yang hanya pintar bicara tapi tidak melakukan apa yang dikatakan. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah sangat membenci orang yang mengatakan sesuatu tapi tidak melakukannya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan
Jadi, ilmu yang tidak berdampak adalah akibat dari niat yang salah dan tidak dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, Kurang Takut kepada Allah. Ilmu yang tidak membuat seseorang lebih takut kepada Allah ibarat kapal besar tanpa kompas. Meskipun kapalnya kuat, tanpa arah yang jelas, ia bisa tersesat.
Al-Quran mengatakan bahwa orang berilmu seharusnya lebih takut kepada Allah. Jika ilmu tidak membuat seseorang lebih takut kepada Allah, itu tanda ilmunya tidak berkah.
Keempat, Mengabaikan Akhlak. Ilmu tanpa akhlak baik seperti bangunan tinggi tanpa pondasi – bisa roboh kapan saja. Akhlak baik juga penting untuk mengajarkan ilmu kepada orang lain.
Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina
Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, meski memiliki ilmu dan wahyu, tetap harus berakhlak mulia untuk membimbing umatnya. Al-Quran menyebutkan bahwa jika Nabi bersikap kasar, orang-orang akan menjauhinya.
Kesimpulannya, ilmu yang banyak tapi tidak berdampak adalah masalah serius. Ini terjadi karena niat yang salah, tidak diamalkan, kurang takut kepada Allah, dan mengabaikan akhlak. Semoga kita diberi ilmu yang bermanfaat dan membawa kebaikan di dunia dan akhirat.[]
Mi’raj News Agency (MINA)