PENDIDIKAN TINGGI merupakan sebuah keniscayaan bagi umat Islam. Oleh karna itu, penguasaan ilmu menjadi syarat mutlak dalam menaklukkan dunia sekaligus menggapai kesuksesan akhirat.
Semakin tinggi status pendidikan seseorang, semakin matang pula pola pikir dan nalarnya. Dengan wawasan yang luas dan pengetahuan yang mendalam, seseorang dapat memberikan solusi bagi berbagai permasalahan tanpa harus bertentangan dengan nilai-nilai agama, sosial, ilmu pengetahuan, serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pendidikan tinggi merupakan sebuah keniscayaan bagi umat Islam. Penguasaan ilmu menjadi syarat mutlak bagi umat Islam dalam rangka menaklukkan dunia serta menggapai kesuksesan akhirat secara bersamaan,” tulis anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH DR Muhammad Alvi Firdausi MA, melalui kolom Ulama Menjawab MUIDigital, Senin (28/4).
Dia menjelaskan, ilmu memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu, seseorang dapat memahami hakikat kehidupan, membedakan antara yang benar dan yang salah, serta memberikan kontribusi bagi kemajuan peradaban.
Baca Juga: Pendidikan dengan Hati: Mengasah Jiwa dan Akhlak Anak Sejak Dini
Kiai Alvi, mengatakan ilmu juga menjadi alat untuk meningkatkan kualitas hidup, baik dalam aspek spiritual, intelektual, maupun sosial. Oleh karena itu, Islam menempatkan ilmu sebagai sesuatu yang harus dicari dan dikuasai oleh setiap Muslim.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun menegaskan dalam haditsnya bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi pentingnya ilmu dalam kehidupan juga telah banyak disampaikan oleh para ulama terdahulu. Salah satunya adalah Imam Al-Nawawi, yang mengutip pendapat Imam Al-Syafi’i dalam Majmu’ Syarah Al-Muhadzab:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ،ِ
Artinya: “Barangsiapa yang menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu.”
Baca Juga: Konferensi Kemenangan Gaza Kembali Bergema di Istanbul
Nasehat ini, kata Kiai Alvi, menunjukkan bahwa ilmu merupakan kunci utama dalam membuka gerbang kesuksesan. Ilmu tidak hanya berperan dalam aspek kehidupan duniawi, tetapi juga menjadi sarana utama untuk meraih kebahagiaan di akhirat.
Lebih lanjut dia menjelaskan, keutamaan ilmu dalam Islam juga ditegaskan dalam Alquran. Dalam surat Al-Mujadalah ayat 11, Allah berfirman:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Artinya: “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Baca Juga: Membangun Karakter Melalui Pendidikan, Panduan untuk Orang Tua dan Guru
Dengan demikian, ayat ini menjadi bukti nyata bahwa ilmu memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Orang-orang yang beriman dan berilmu akan mendapatkan derajat yang lebih tinggi, baik di dunia maupun di akhirat.
Oleh karena itu, kata dia, umat Islam harus menjadikan pendidikan tinggi sebagai prioritas dalam kehidupan, sebagai bagian dari ikhtiar dalam meraih keberkahan dan kesuksesan.
Pendidikan tinggi bukan hanya sebuah pilihan, melainkan sebuah kebutuhan bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan zaman.
Dengan ilmu, seseorang dapat menjadi pribadi yang lebih bijak, mampu menyelesaikan permasalahan dengan solusi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, serta turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan peradaban.
Baca Juga: Tim Riset MAN 13 Jakarta Sabet Emas Jakarta International Science Fair 2025
“Sebagaimana yang diajarkan dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban, dan ilmu yang tinggi akan mengangkat derajat seseorang di hadapan Allah SWT dan manusia,” ujar dia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikdasmen Tegaskan Pentingnya Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bentuk Kedaulatan Bangsa