DALAM Islam, keberadaan seorang pemimpin sangatlah penting untuk menjaga stabilitas, keadilan, dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Pemimpin bukan hanya sebagai pengatur, tetapi juga sebagai penegak hukum syariat yang menjadi pedoman hidup umat Islam. Hal ini ditekankan dalam berbagai ayat Al-Qur’an, salah satunya adalah Surat An-Nisa ayat 59.
Ayat di atas menggarisbawahi pentingnya ketaatan kepada Allah, Rasul-Nya, dan para pemimpin di antara kaum Muslimin. Dengan memahami ayat ini, seorang Muslim akan menyadari urgensi kepemimpinan dalam menjaga persatuan dan menegakkan keadilan sesuai syariat Islam.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulul amri (pemimpin) di antara kamu. Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (hadis), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih baik dan lebih baik akibatnya.” (Qs. An Nisa : 59)
Penjelasan tentang Keberadaan Pemimpin dalam Islam
Baca Juga: Menjaga Sam’i wa Tha’at sebagai Landasan dalam Hidup Berjama’ah
Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya peran pemimpin dalam kehidupan umat Islam. Berikut adalah 15 alasan mengapa seorang Muslim harus memiliki pemimpin, berdasarkan penafsiran dari Surat An-Nisa ayat 59 serta dalil-dalil terkait lainnya.
Pertama, Karena Pemimpin Adalah Representasi Kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan umat Islam untuk taat kepada-Nya, Rasul-Nya, dan pemimpin (ulul amri). Ini menunjukkan bahwa keberadaan pemimpin adalah bagian dari ketaatan yang lebih luas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tanpa pemimpin yang sah, umat Islam akan kesulitan menjalankan urusan mereka secara kolektif.
Kedua, Pemimpin Menjaga Keseimbangan dalam Umat / Masyarakat. Dalam masyarakat tanpa pemimpin, bisa terjadi chaos dan perpecahan. Pemimpin yang bijaksana berfungsi untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan dalam masyarakat Islam. Dengan adanya pemimpin, urusan duniawi dan ukhrawi umat Islam bisa terlaksana dengan baik.
Ketiga, Pemimpin Mengatur Urusan Umat. Pemimpin yang sah bertanggung jawab atas pengaturan urusan umat Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 59, kepemimpinan adalah bagian integral dari kehidupan umat Islam, yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Baca Juga: 15 Fakta Masjid Al-Aqsa yang Harus Diketahui Setiap Muslim
Keempat, Pemimpin Membimbing Umat dalam Menegakkan Hukum Allah. Dalam ayat ini, Allah menyebutkan agar umat Islam merujuk pada Allah dan Rasul-Nya ketika ada perselisihan. Pemimpin yang adil berfungsi sebagai penegak hukum Allah di dunia, menjamin pelaksanaan syariat Islam secara tepat.
Kelima, Pemimpin Menjadi Penengah dalam Perselisihan. Ketika umat Islam mengalami perselisihan atau perbedaan pendapat, ayat ini mengajarkan untuk merujuk kepada Allah dan Rasul-Nya. Pemimpin menjadi wasilah atau penghubung antara umat dan hukum Allah. Tanpa pemimpin, umat mungkin akan kebingungan dalam menyelesaikan masalah.
Keenam, Pemimpin Mewakili Umat dalam Urusan Dunia. Pemimpin Islam juga bertanggung jawab untuk mewakili umat dalam urusan duniawi seperti politik, ekonomi, dan sosial. Dalam hal ini, seorang pemimpin yang sah memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa urusan-urusan tersebut diselesaikan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
Ketujuh, Pemimpin Menegakkan Keadilan. Dalam Islam, pemimpin bertanggung jawab untuk menegakkan keadilan di masyarakat. Jika umat Islam tidak memiliki pemimpin, maka tidak ada yang dapat menegakkan hukum secara adil, dan kezaliman bisa merajalela.
Baca Juga: Hari Holocaust Internasional dan Genosida Gaza
Kedelapan, Pemimpin Sebagai Pengarah dan Pembimbing Moral. Pemimpin yang baik tidak hanya berfungsi sebagai pengatur urusan duniawi, tetapi juga menjadi pembimbing moral bagi umat. Ia mengajak umat untuk selalu mengikuti ajaran Islam dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa.
Kesembilan, Pemimpin Menjamin Keamanan dan Kesejahteraan. Dalam masyarakat yang tidak memiliki pemimpin, sulit untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan umat. Pemimpin bertanggung jawab untuk membuat lingkungan yang aman, sehingga umat Islam dapat hidup dengan tenang dan damai.
Kesepuluh, Pemimpin Menjaga Kesatuan Umat Islam. Keberadaan pemimpin juga sangat penting untuk menjaga kesatuan umat. Tanpa kepemimpinan yang jelas, umat Islam bisa terpecah-belah dan mudah disesatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kesebelas, Pemimpin Bertanggung Jawab dalam Pengelolaan Sumber Daya Umat. Pemimpin yang adil dan bijaksana bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya umat, baik itu sumber daya alam, ekonomi, maupun manusia. Pemimpin yang baik akan memastikan bahwa sumber daya ini dikelola dengan adil dan bermanfaat bagi umat.
Baca Juga: Kumandang Surah Al-Isra’ dari Jakarta untuk Palestina
Keduabelas, Pemimpin Sebagai Pembuat Kebijakan yang Sesuai Syariat. Dalam Islam, kebijakan yang diterapkan oleh pemimpin harus berdasarkan pada prinsip-prinsip syariat. Pemimpin bertugas untuk membuat keputusan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis, demi kemaslahatan umat Islam.
Ketigabelas, Pemimpin Adalah Pembela Umat Islam. Pemimpin yang sah bertanggung jawab untuk membela umat Islam dari segala ancaman eksternal, seperti serangan militer atau penindasan. Ia harus melindungi hak-hak umat dan menjaga kehormatan Islam.
Keempatbelas, Pemimpin Adalah Pembina Kesadaran Kolektif. Pemimpin juga berfungsi sebagai pembina umat dalam meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya beramal saleh, menjaga ukhuwah, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Kelimabelas, Pemimpin Memiliki Tanggung Jawab dalam Pendidikan dan Dakwah. Pemimpin berperan dalam menyebarkan dakwah Islam, memperbaiki moral umat, serta memberikan fasilitas pendidikan yang berkualitas. Dengan adanya pemimpin, program dakwah dan pendidikan bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga: Isra Miraj dan Pembebasan Masjidil Aqsa
Banyak ulama yang menjelaskan bahwa keberadaan pemimpin dalam Islam adalah wajib untuk menjaga keteraturan masyarakat. Di antara penjelasan para ulama antara lain sebagai berikut.
Pertama, Ibnu Kathir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini (An Nisa 59) menegaskan pentingnya kepemimpinan dalam menjaga urusan umat Islam. Tanpa pemimpin, umat Islam akan kesulitan dalam menyelesaikan masalah-masalah besar yang mereka hadapi.
Kedua, Al-Qurtubi dalam tafsirnya mengungkapkan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mengatur umat sesuai dengan hukum Allah.
Ketiga, Imam Syafi’i juga menyatakan bahwa kepemimpinan dalam Islam tidak bisa dipisahkan dari syariat. Seorang pemimpin yang baik adalah yang memimpin dengan cara yang sesuai dengan hukum Islam, memberikan keadilan, dan menjaga umat dari kemudaratan.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Bersembunyi: Kisah Penyandang Disabilitas Gaza di Tengah Genosida
Berdasarkan Surat An-Nisa ayat 59 dan penjelasan para ulama, dapat disimpulkan bahwa keberadaan pemimpin sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Pemimpin tidak hanya bertugas mengatur urusan duniawi tetapi juga memastikan bahwa seluruh aspek kehidupan umat Islam berjalan sesuai dengan syariat.
Pemimpin yang bijaksana dan adil akan memastikan bahwa umat Islam hidup dalam keharmonisan, keadilan, dan kedamaian. Oleh karena itu, umat Islam diwajibkan untuk memiliki pemimpin yang sah, yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, demi kemaslahatan umat Islam secara keseluruhan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sepekan Gencatan Senjata, Direktur RS Kamal Adwal Masih dalam Penahanan