Tel Aviv, MINA – Mantan Menteri Pertahanan Israel periode 2013 hingga 2016, Moshe Ya’alon, mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang menuduh pemerintah di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan kejahatan perang dan pembersihan etnis di Jalur Gaza.
Dalam wawancara dengan media Israel Cahnnel 12, Ya’alon menyebut rencana kabinet Netanyahu yang berupaya mengusir warga Palestina dari Gaza Utara dan membangun permukiman Yahudi di wilayah tersebut.
Ya’alon yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Israel, menegaskan bahwa kejahatan perang sedang dilakukan untuk menganeksasi wilayahnya.
Ia menyoroti penghancuran wilayah seperti Beit Lahiya dan Beit Hanoun, serta operasi militer di Jabalia yang menurutnya bertujuan membersihkan area tersebut dari penduduk Arab Palestina.
Baca Juga: Hamas: Kejahatan Israel di Tepi Barat Tidak akan Hentikan Perlawanan
Pernyataan ini memicu reaksi keras dari pejabat pemerintah Israel. Partai Likud yang dipimpin Netanyahu menuduh Ya’alon menyebarkan kebohongan dan fitnah.
Sementara Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan menegaskan bahwa semua tindakan Israel sesuai dengan hukum internasional.
Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait operasi militer di Gaza.
Netanyahu dan Gallant menolak tuduhan tersebut, namun pernyataan Ya’alon memberikan bobot tambahan pada kritik internasional terhadap tindakan kedua tokoh itu di Gaza.
Baca Juga: Hamas Sebut Pernyataan Trump tentang Gaza ‘Rasis’
Pernyataan Ya’alon membuktikan perpecahan yang semakin runcing dalam internal dalam negeri Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Ingin Ambil Alih Gaza Setelah Usir Warga Palestina