Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior MINA, Duta Al-Quds
Kompleks Masjid Al-Aqsa di kota tua Al-Quds (Yerusalem), Palestina, mempunyai luas sekitar 14,4 hektar.
Untuk memasukinya, terdapat 14 pintu gerbang di beberapa sisinya. Sejumlah 10 gerbang masih terbuka, di sisi utara dan barat, sehingga bisa dimasuki oleh jamaah yang hendak beribadah. Pintu 4 lainnya tertutup.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Sejumlah 10 pintu-pintu yang terbuka, yaitu :
- Babul Magharibah
- Babul Silsilah
- Babul Muthahharah
- Babul Qathanin
- Babul Hadid
- Babul Majlis
- Babul Ghawanimah
- Babul ‘Atim (al-Mulk Faishal)
- Babul Hithah
- Babul Asbath
Sedangkan 4 pintu-pintu yang tertutup, yaitu :
- Babul Rahmah (Dzahabi)
- Babul Tsulatsi
- Babul Mufrad
- Babul Muzdawij
Berikut 10 pintu-pintu yang terbuka, yaitu :
1. Babul Magharibah
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Pintu al-Magharibah dikenal juga dengan sebutan pintu an-Nabi atau pintu al-Buraq. Karena diyakini, melalui jalur ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam masuk ke kawasan Masjidil Aqsha ketika malam Isra’ Mi’raj.
Dinamakan dengan pintu al-Magharibah, karena pintu ini mempunyai akses langsung ke perkampungan orang-orang Maroko (Maghribi). Namun kampung ini sudah digusur dan digantikan dengan perkampungan ilegal Yahudi.
Gerbang ini diperbaharui pada masa Kesultanan Mameluk tahun 737 H./1336 M. ketika Sultan Nasir Muhammad Qalawun berkuasa.
Dari arah luar masjid, pintu ini berbentuk melengkung di atasnya. Dari arah dalam masjid, pintu ini berbentuk persegi panjang dengan perbandingan panjang dan lebar, 2 m : 3 m.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Gerbang ini terbuat dari kayu dengan satu daun pintu. Pintu ini beratapkan dua kubah. Di sebelah utara pintu ini terdapat masjid kecil yang dinamakan Masjid al-Buraq.
Masjid ini dibangun pada masa Mameluk pada tahun 707-737 H. Masjid ini berbentuk persegi empat dengan ketinggian 3 meter.
2. Babul Silsilah
Pintu as-Silsilah berada di sebelah barat Masjidil Aqsha, yang terhubung dengan lorong barat.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Sebagian orang mengatakan pintu ini ada dua, bukan satu. Pintu pertama dinamakan As-Silsilah (rantai) karena diyakini dulunya terdapat rantai yang tergantung di pintu.
Pintu kedua dinamakan As- Sakinah. Pintu kedua ini ditutup, dan dibuka hanya dalam kondisi darurat.
Pintu gerbang ini diperbaharui pada masa pemerintahan al-Ayyubiyah tahun 600 H./1266 M., ketika al-Malik al-Adil Saifuddin Abu Bakar memerintah.
Bagian atas pintu as-Silsilah tertutup kubah. Kubah ini berdiri di atas dinding-dinding pintu. Dekorasi kubah sangat indah berbentuk persegi delapan.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
Bagian atas pintu terdapat bangunan berupa ruangan, yang sejarah pembangunannya kembali ke zaman Mameluk dan Kesultanan Turki Utsmani.
3. Babul Muthoharoh
Berada di sebelah barat Masjidil Aqsha, yang mengarah langsung ke tempat wudhu atau bersuci (thoharoh).
Pintu ini termasuk pintu lama sebagaimana pintu-pintu lainnya.
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
Diperbaharui pada masa pemerintahan Mamalik tahun 665 H./1266 M. oleh al-Amir Adaghidi, atau tahun 666 H./1267 M oleh al-Amir Alauddin al-Bashiri.
4. Babul Qathanin
Berada di sebelah barat dari Masjidil Aqsha. Diantara pintu masjid yang paling utama dan paling besar, sejajar dengan pasar Qothonin.
Ketika Sultan Mameluk Muhammad Qalawun berkuasa, ia memerintahkan gubernurnya al-Amir Saifuddin an-Nashiri untuk merenovasi pintu ini pada tahun 737 H./1333 M.
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung
5. Babul Hadid
Posisi pintu ini berada di sebelah barat Masjidil Aqsha.
Pintu ini adalah salah satu dari beberapa pintu yang merupakan cabang dari jalan al-‘Amud, salah satu jalan masuk benteng al-Quds.
Dinamakan juga pintu Argun, karena diperbaharui pada masa Amir Argun yang wafat tahun 758 H./1356 M. Argun dalam bahasa arab berarti al-Hadid (Besi).
Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel
Jauh di atas pintu terdapat ruangan yang pernah difungsikan pada masa Mamalik. Di tengah-tengahnya terdapat jendela persegi empat yang dikelilingi batu dengan ornamen melengkung berbentuk zig zag.
List jendela tersebut terbuat dari batu dengan warna merah dan putih.
6. Babul Majlis
Pintu ini terletak di anhtara Babul Hadid dan Babul dan Babul Ghawanimah
Baca Juga: Pejuang Palestina Punya Cara Tersendiri Atasi Kamera Pengintai Israel
7. Babul Ghowanimah
Terletak di sisi barat laut Masjidil Aqsha. Pintu ini kecil bentuknya, dan berada di jalur yang mengarah ke Bani Ghonim.
Ekstremis Yahudi pernah membakar pintu ini tahun 1998 M. namun kemudian Badan Wakaf Islam Al-Aqsha memperbaharuinya kembali.
Untuk memasuki pintu ini , jamaah harus menaiki delapan anak tangga. Di atasnya terdapat rumah penduduk.
Baca Juga: Catatan Perjalanan Dakwah ke Malaysia-Thailand, Ada Nuansa Keakraban Budaya Nusantara
8. Babul ‘Atim (al-Mulk Faishal)
Pintu ini terletak di tengah bagian depan sebelah utara Masjidil Aqsha, menuju lengkungan utara dari Kubah Sakhrah.
Pintu ini disebut Syarful Anbiya (kemuliaan para Nabi), yang dinisbatkan pada jalur para Nabi.
Pintu ini disebut juga dengan Pintu ad-Duwaidariyah, yang dinisbatkan pada nama madrasah di sebelah pintu tersebut.
Pintu ini disebut juga dengan Pintu Faishal, mengacu pada Raja Faishal bin al-Husain ketika mengunjungi Masjidil Aqsha tahun 1930 M.
9. Babul Hiththoh
Pintu ini berada di koridor utara Masjidil Aqsha. Pintu ini merupakan bangunan tua, damn diperbaharui pada masa Sultan Malik al-Muadzdzon Syarafuddin Isa al-Ayyubi tahun 617 H./1220 M.
Pintu ini kembali diperbahatui tahun 989 H./1581 M.
10. Babul Asbath
Pintu ini terletak di sudut timur laut Masjid Al-Aqsha.
Pintu ini diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 610 H./1213 M.
Kemudian diperbaharui kembali tahun 769 H./1367 M. Selanjutnya direnovasi kembali tahun 945 H./1538 M pada masa Sultan Sulaiman.
Berikut 4 pintu-pintu yang tertutup, yaitu :
1. Babul Rahmah (Dzahabi)
Ini adalah pintu gerbang kedua di sebelah timur Masjidil Aqsha. Terdiri dari dua pintu masuk, yang dinamakan dengan ar-Rahmah dan at-Taubah.
Pintu ar-Rahmah berada di sebelah selatan dan pintu at-Taubah berada di utara.
Dulu pintu ini terbuka hingga datangnya perang salib. Tentara salib menjadikan pintu ini sebagai pintu masuk untuk menyerang Masjidil Aqsha dan kota al-Quds.
Kemudian pintu ini ditutup pada masa Sultan Shalahuddin al-Ayyubi untuk menjaga masjid dan al-Quds dari berbagai serangan.
Di dalam pintu ini Shalahuddin menuliskan salah satu potongan ayat al-Qur’an surat al-Hadid ayat 13, yang artinya, “Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman: Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu. Kepada mereka dikatakan: Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu). Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab”.
Adapun orang-orang Yahudi dan Nashrani menyebut pintu ini dengan sebutan pintu az-Zahabi (emas). Mereka meyakini bahwa Isa bin Maryam akan datang melewati pintu ini pada akhir zaman.
2. Babul Tsulatsi
Terletak di pagar selatan Masjidil Aqsha, yang mengarah ke Musholla al-Marwani.
Terdiri dari tiga pintu yang tertutup, dan dibangun atas perintah Fatimiyah ad-Dohir tahun 425 H./1034 M.
Gerbang ini ditutup atas perintah Sultan Shalahuddin al-Ayyubi untuk menjaga masjid dan al-Quds dari serangan.
Tahun 1990-an, penjajah zionis membangunkan tangga untuk mencapai pintu ini, untuk menguasai Mushalla Marwani, tapi dicegah oleh Yayasan Al-Aqsha yang dengan segera merenovasi mushalla dan menjadikannya tempat shalat.
3. Babul Mufrad (Munfarid)
Terletak di pagar selatan Masjidil Aqsha, sebelah timur Pintu ats-Tsulasi.
Pernah dibuka di sebelah dinding selatan atas perintah Fatimiyah ad-Dohir tahun 425 H. / 1034 M.
4. Babul Muzdawij
Pintu Al-Muzdawij berarti dua. Dinamakan demikian karena pintu tersebut berjumlah dua. Posisinya berada di selatan masjid.
Dibangunkan pintu ini sebagai pintu masuk Amir dan Sultan untuk shalat di Masjid Qibli sebagai imam shalat.
Pintu ini berhimpitan langsung dengan istana Bani Umayyah yang berada di selatan masjid.
Pintu ini sudah ditutup atas perintah Shalahuddin al-Ayyubi untuk menjaga masjid dan al-Quds dari serangan.
Karena pagar masjid al-Aqsha di sebelah selatan juga menjadi pagar kota al-Quds.
Semoga Allah selalu menjaga kawasan Masjidil Aqsha, dan kita sebagai umat Islam dapat berkunjung ke tempat suci penuh berkah itu, melalui berbagai pintu-pintu masuknya. Aamiin.
Sumber : Tarikh Masjidil Aqsha, Dr Muhammad Hasyim Ghousah dan Albilad Press.
(A/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)