Dalam sebuah postingan terbaru di media sosialnya, seorang politikus Spanyol, Ione Belarra berujar, “Jika kita berteman dengan kaum pembantai, lalu siapa kita? Jika kita berteman dengan seorang pelaku genosida, lalu siapa kita? Lakukan sesuatu untuk menghentikan pembantaian dan genosida.”
Pada postingan yang lain, Belarra menuliskan, “Apa yang akan kita katakan kepada anak-anak kita kelak? Bagaimana kita menjelaskan bahwa ribuan orang tak bersalah menjadi korban pembunuhan di Palestina dan tidak ada seorang pun dari kita yang melakukan apa pun?”
Belarra juga pernah dengan lantang menyindir Uni Eropa yang dia anggap telah menjadi sponsor genosida di Palestina. “Uni Eropa akan selalu menanggung beban mendukung pembersihan etnis rakyat Palestina. Itu akan menjadi tanggungan mereka karena telah mensponsori pembantaian ini di mata seluruh dunia.”
Lalu, siapa sebenarnya Ione Belarra?
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata
Ternyata, Ione Belarra bukanlah sosok sembarangan. Wanita dengan nama lengkap Ione Belarra Urteaga yang lahir di Pamplona, Spanyol pada 25 September 1987 ini pernah memegang jabatan penting sebagai Menteri Hak Sosial dan Agenda.
Seharusnya, wanita berusia 38 tahun yang bergabung dalam partai Podemos ini memegang jabatannya sebagai Menteri Hak Sosial dan Agenda Spanyol hingga tahun 2030 mendatang.
Namun, per hari Senin, 20 November 2023 lalu, Ione telah dicopot dari jabatannya. Sebelum menjabat sebagai Menteri, Belarra telah terlebih dahulu menjadi Sekretaris Negara selama periode Januari 2020 – Maret 2021.
Belarra bisa dibilang sosok wanita yang sukses berkarir di politik pada usia muda. Ia telah lulus dari pendidikan Psikologi pada tahun 2012 lalu di Autonomous University of Madrid.
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga
Belarra yang menjadi pemimpin partai sayap kiri Spanyol ini sangat vokal dalam memperjuangkan Palestina. Dia bahkan rutin dalam berbagai forum mendesak komunitas internasional supaya memberikan sanksi kepada Israel atas perbuatan genosida di tanah Gaza.
“Hari ini kami ingin menyuarakan kecaman bahwa negara (penjajah) Israel melakukan genosida terencana di Jalur Gaza, menyebabkan ratusan ribu orang tanpa listrik, makanan, dan air, serta melakukan pemboman terhadap penduduk sipil yang merupakan hukuman kolektif. Sangat melanggar hukum internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang,” kata Belarra, dikutip dari The New Arab.
Selain itu, Belarra juga terkenal karena kritikannya karena mengecam Uni Eropa yang menurutnya menunjukkan sikap standar ganda. Belarra mengatakan, banyak pemimpin Eropa mengutuk pelanggaran hak asasi manusia Rusia di Ukraina, namun secara mengejutkan bungkam terhadap kejahatan Israel di Palestina.
“Ada keheningan yang menakutkan di banyak negara dan begitu banyak pemimpin politik yang bisa melakukan sesuatu. Saya berbicara tentang pihak yang saya kenal dengan baik, Uni Eropa.”
Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia
“Menurut saya, kemunafikan yang ditunjukkan Komisi Uni Eropa tidak bisa diterima,” kata Belarra lagi, mengacu pada pandangan berbeda yang ditunjukkan para pemimpin politik Uni Eropa terkait situasi di Ukraina maupun Palestina.
Minta Israel Diseret ke ICC
Setelah agresi mengerikan Israel ke Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu, Belarra menyarankan komunitas internasional untuk membawa para pemimpin negeri Zionis itu ke Pengadilan Kriminal Internasional ICC karena “kejahatan perang”, lapor media lokal El Mundo, Ahad, 15 Oktober 2023.
Mantan menteri Spanyol ini membagikan video yang menuduh Uni Eropa dan AS “terlibat dalam kejahatan perang Israel,” mengutip laporan media itu.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Dia menyerukan tindakan untuk mengecam Israel di hadapan ICC dan menyesalkan “genosida terencana” yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. “Kami mengecam Israel dan harus dibawa di hadapan ICC dan menyesalkan ‘genosida terencana’ yang sedang berlangsung di Jalur Gaza,” kata Belarra.(A/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah