Oleh: Kurnia Huzaifah, Wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)
Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Pusat masa bakti sejak 2015 sampai 2020. Pengangkatan tersebut hasil keputusan melalui tim formatur yang mewakili unsur MUI dari beberapa wilayah, pesantren, dan perguruan tinggi.
KH Ma’ruf Amin sebelumnya adalah Wakil Ketua MUI dan juga ditunjuk sebagai ketua pelaksana Dewan Syariah Nasional MUI, dari tahun 2005 dalam konteks jabatannya yang terakhir ia sering menjadi narasumber dan rujukan untuk ekonomi syari’ah. Ma’ruf terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat masa bakti 2015-2020.
KH Ma’ruf Amin termasuk ulama ahli fiqh yang disegani. Ia ulama multitalenta yang menguasai banyak persoalan disamping fiqh. Ia dikenal responsif menghadapi berbagai persoalan umat. Pria yang sering menyampaikan fatwa–fatwa MUI ini memang cukup lama menjadi pengurus Komisi Fatwa MUI Pusat dari tahun 2000 sampai 2007.
Baca Juga: Shaukat Ali Khan (1873-1938): Pejuang Kemerdekaan India dan Pendukung Besar Palestina
Pria yang disiplin dan kalau berbicara sangat teliti ini juga mengemban berbagai jabatan dalam dewan pengawas syariah diberbagai bank dan asuransi syariah. Di antaranya Bank Muammalat, Bank BNI Syariah, dan Bank Mega Syariah.
Ekonomi syariah mulai diperkenalkan MUI sejak tahun 1990. Tahun 1992 lahir bank pertama sesuai dengan syariah, yaitu Bank Muammalat, dimana Kyai Ma’ruf terlibat di dalamnya. Menurut Kyai Ma’ruf, dari tahun 1992 sampai 1998, tidak ada perkembangan bank syariah yang signifikan, hanya ada satu bank.
Melihat hal itu, pada tahun 1999 dibentuklah Dewan Syariah Nasional dengan tugas menumbuh-kembangkan ekonomi syariah, termasuk bank syariah, tutur Kyai Ma’ruf yang juga sibuk menjadi pengasuh Pondok Pesantren “An-Nawawi” Tanara Banten ini mengawali kisahnya terjun ke ekonomi syariah.
Kyai Ma’ruf termasuk tipe sosok otodidak yang ulet dan tidak mudah menyerah. Ia dengan cepat menguasai ilmu ekonomi syariah, apalagi ditambah dengan ilmu fiqh, yang dari awal dikuasainya. Berbicara dengannya tidak ubah seperti berbicara dengan ekonom senior yang dengan fasih mampu menjelaskan istilah–istilah teknis perbankan.
Baca Juga: Raja Faisal: Sang Raja Pemberani Pembela Palestina
Selain itu, Ma’ruf Amin merupakan seorang politikus sekaligus ulama besar di Indonesia Ia mengemban jabatan anggota Dewan Pertimbangan Presiden dalam dua periode berturut-turut. di periode pertama, ia dilantik pada 10 April 2007. Sedangkan pada periode kedua, pelantikannya dilaksanakan pada 25 Januari 2010.
Dalam perjalanan karirnya, kyai yang lahir di Tangerang, Banten, pada 11 Maret 1943 ini, pernah menjabat posisi penting seperti Ketua Fraksi Golongan Islam DPRD DKI Jakarta, anggota MPR-RI, ketua komisi VI DPR-RI dan masih banyak lagi.
Cicit Syekh Nawawi Banten ini mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, dan menyelesaikan kuliah di Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Ia menerima penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dalam bidang Hukum Ekonomi Syariah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2012.
Tekad Ketum MUI
Baca Juga: Ummu Haram binti Milhan, Sahabiyah yang Menjadi Syahidah di Pulau Siprus
KH Ma’ruf Amin yang juga Rois Aam PBNU dibantu sekitar 30 orang pengurus harian memiliki tekad kuat memimpin lembaga umat tersebut, seperti yang ia sampaikan setelah terpilih sebagai Ketum MUI Pusat pada Munas MUI IX kemarin.
“Kami pengurus dengan satu tekad akan berkerja dengan sungguh-sungguh seperti konsolidasi MUI dari pusat sampai ke daerah-daerah.
Ia juga menambahkan, akan melaksanakan tanggungjawab kenegaraan maupun keumatan, serta mengawal umat dan bangsa dari gangguan radikalisme agama maupun sekuler.
“Tantangan ke depan tentu lebih berat. Menjaga kesatuan dan persatuan, menjaga ukhuwah Islamiyah, tauhidul ummah, menyatukan umat walaupun ada perbedaan,” tekadnya.
Baca Juga: Dr Joserizal Jurnalis: Pendiri MER-C, Pejuang Kemanusiaan dari Indonesia untuk Dunia
Semoga di bawah kepemimpinan KH Ma’ruf Amin sebagai Ketum MUI Pusat, akan terus terjaga peran ulama sebagai pewaris para Nabi, pemberi arahan dan fatwa, pengawal umat dan bangsa, serta muara penyejuk dari berbagai perbedaan di negeri Indonesia yang mayoritasn Muslim ini.
Ini seperi harapan Presiden RI Joko Widodo saat Pembukaan MUNA MUI IX, yang menyebut Majelis Ulama Indonesia sebagai pertemuan dua arus sungai besar di Indonesia yakni Islam Nusantara dan Islam Berkemajuan.
Riwayat KH Ma’ruf Amin
1. Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang
2. Universitas Ibnu Khaldun Bogor
Baca Juga: Abu Chiek Oemar Di Yan; Ayah Para Teungku Chiek di Aceh
Karir
– Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hubungan Antar Agama (2010 – 2014)
– Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Kehidupan Beragama (2007-2009)
– Anggota Koordinator Da’wah (KODI) DKI Jakarta
Baca Juga: Abuya Bahauddin Tanah Merah, Ulama Besar Karismatik dari Aceh Singkil
– Anggota BAZIS DKI Jakarta
– Ketua Fraksi Golongan Islam DPRD DKI Jakarta
– Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta
– Pimpinan Komisi A DPRD DKI Jakarta
Baca Juga: Dakwah Tanpa Mimbar: Jejak Tuslim Abdul Saeri Mendidik Jalan Menuju Surga
– Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (pertama)
– Anggota MPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
– Ketua Komisi VI DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
– Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat
Baca Juga: Teungku Chik Lamjabat, Ulama Besar Aceh Penandatangan Seruan Jihad
– Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
– Penasehat Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM-PBNU)
– Dosen STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta
– Ra’is ‘Aam PBNU 2015-2020
Baca Juga: Abuya Nasir Waly, Ulama Kharismatik dari Labuhan Haji
– Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI 2015-2020.
– Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Sekretariat Dewan Pertimbangan
-Presiden Republik Indonesia. Diakses tanggal 14 Desember 2014.
Profil Ma’ruf Amin, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia”. Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia. Diakses tanggal 14 Desember 2014.(P002/R02/P4)
Baca Juga: Allamah Muhammad Iqbal, Penyair Muslim di Balik Kemerdekaan Pakistan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)