MINA – Bulan Ramadhan bukan hanya dikenal dengan ibadah puasa, tetapi juga sebagai bulan suci yang penuh dengan berbagai tradisi budaya. Umat Islam di seluruh dunia merayakan Ramadhan dengan cara yang khas, yang diwariskan turun temurun.
Di berbagai negara, kita bisa menemukan beragam tradisi menarik, mulai dari letusan meriam di Lebanon hingga tradisi menghias rumah di Maroko.
Berikut adalah beberapa tradisi unik Ramadhan dari berbagai penjuru dunia:
Bernyanyi Lagu Tradisional (Albania)
Baca Juga: Awali Amaliyah Ramadhan dengan Start yang Baik
Di Roma, komunitas Muslim Albania memiliki tradisi unik selama Ramadhan. Mereka, yang merupakan keturunan dari Kekaisaran Ottoman, merayakan puasa dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional. Mereka juga berkeliling memainkan lodra (gendang silinder) dan sering diundang ke rumah-rumah warga untuk bermain musik dan merayakan buka puasa bersama.
Piknik Iftar (Delhi, India)
Di Delhi, yang memiliki populasi Muslim dan Hindu yang besar, terdapat tradisi piknik iftar. Tradisi ini melibatkan berkumpulnya masyarakat, baik Muslim maupun non-Muslim, di jalan-jalan atau teras masjid setelah waktu Maghrib untuk berbuka puasa bersama. Piknik iftar ini mencerminkan keberagaman budaya dan agama yang ada di Delhi.
Bedug Sahur (Indonesia)
Di Indonesia, tradisi menabuh bedug di kampung-kampung dilakukan untuk membangunkan umat Muslim saat sahur. Bedug, yang terbuat dari kayu dan kulit binatang, dipukul oleh pemuda setempat di masjid atau di lingkungan sekitar untuk mengingatkan waktu sahur sebelum imsak tiba. Tradisi ini juga mempererat ikatan sosial antarwarga selama Ramadhan.
Menembakkan Meriam (Lebanon)
Di Lebanon, tradisi menembakkan meriam untuk menandai waktu berbuka puasa sudah ada sejak lebih dari 200 tahun yang lalu. Tradisi ini dimulai secara tidak sengaja di Mesir oleh penguasa Ottoman, Khosh Qadam, dan menyebar ke banyak negara Timur Tengah, termasuk Lebanon. Meskipun sempat terhenti pada tahun 1983, tradisi ini berhasil dihidupkan kembali setelah perang dan terus dilestarikan hingga kini.
Baca Juga: Semarak Ramadhan, Pospes Al-Fatah Lampung Kirim Santri ke Berbagai Masjid
Mengecat Rumah (Maroko)
Di Maroko, persiapan Ramadhan dimulai dua hingga tiga minggu sebelumnya, salah satunya dengan mengecat rumah. Tradisi ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan memberikan suasana nyaman saat menjalankan ibadah puasa. Bagi masyarakat Maroko, kebersihan adalah bagian dari iman, dan mereka melakukan persiapan dengan penuh semangat.
Menghias Jalan dengan Lentera (Mesir)
Di Mesir, masyarakat menyambut Ramadhan dengan menyalakan fanous, lentera warna-warni yang melambangkan kegembiraan dan persatuan. Tradisi ini bermula pada masa Dinasti Fatimiyah ketika rakyat Mesir menyambut kedatangan Khilafah Al-Mu’izz. Sekarang, lentera ini menjadi simbol yang menyinari Ramadhan dan sering digunakan dalam berbagai tradisi lokal, termasuk anak-anak yang berjalan sambil membawa lampion, bernyanyi, dan meminta permen.
Meminta Permen Sambil Bernyanyi (Uni Emirat Arab)
Pada tanggal 15 Sya’ban, menjelang Ramadhan, anak-anak di Uni Emirat Arab merayakan tradisi haq al laila. Mereka berpakaian cerah dan mengumpulkan permen serta kacang-kacangan sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional.
Tradisi ini memiliki kemiripan dengan perayaan Halloween di Barat, dan menjadi bagian penting dari identitas sosial dan budaya masyarakat Emirat.
Baca Juga: ICMI Gelar Festival Ramadhan Satu Bulan Penuh
Menabuh Genderang (Turki)
Penabuh genderang Ramadan adalah salah satu kebiasaan penting yang dipraktikkan dengan datangnya Ramadan di Türki, banyak di antaranya sudah berasal dari Kekaisaran Ottoman. Penabuh kendang Ramadan masih berkeliaran di jalanan saat sahur, menabuh kendang dan menyanyi. Beginilah cara orang tahu bahwa sudah waktunya sahur.
Penabuh genderang Ramadan, yang memiliki tempat penting di Kekaisaran Ottoman, akan berkeliaran di jalanan dengan mengenakan pakaian tradisional seperti fez dan rompi. Dimungkinkan untuk menemukan penabuh genderang yang masih berpakaian seperti ini hingga hari ini. Sudah menjadi bagian dari tradisi ini untuk memberikan tips kepada para penabuh yang berkeliaran di jalanan karena Ramadan juga berarti bulan saling membantu.
Itulah beberapa tradisi unik yang dilakukan selama bulan Ramadhan di berbagai negara. Keberagaman budaya dan kebiasaan ini menambah keindahan bulan suci Ramadhan. []
Baca Juga: Ramadhan di Gaza: Shalat Tarawih di Reruntuhan Bangunan
Mi’raj News Agency (MINA)