Mengenang 21 Tahun Pengorbanan Rachel Corrie, MAPIM: Dunia Harus Mengingatnya

Jakarta, MINA – Presiden Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), Mohd Azmi Abdul Hamid mengatakan dunia harus terus mengingat pengorbanan seorang warga negara AS, Rachel Corrie yang tewas dibunuh Israel pada 21 tahun lalu.

Pada 16 Maret 2003, aktivis kemanusiaan asal Washington D.C, Amerika Serikat itu dilindas buldoser Israel berkali-kali hingga tewas saat ia berusaha menghentikan buldoser yang hendak menghancurkan rumah warga Palestina di Rafah.

“Rachel, seorang aktivis yang terlibat dalam Gerakan Solidaritas Internasional untuk Palestina, rela mengorbankan nyawanya sendiri. Beliau memahami arti keadilan, kebenaran, kemanusiaan dan martabat perjuangan Palestina,” kata Mohd Azmi dalam keterangan tertulis yang diterima MINA di Jakarta, Sabtu (16/3).

Selain Rachel Corrie, MAPIM juga menyoroti aksi heroik yang dilakukan tentara muda Amerika, Aaron Bushnel, pada 25 Februari 2024.

Karena tak mau lagi terlibat dengan Amerika yang bersekongkol dengan Israel, Aaron membakar dirinya sendiri sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina” hingga tubuhnya menegang di depan pintu kedutaan Israel di Washington.

“Dunia harus mengingat pengorbanan kedua orang ini yang membawa pesan jelas bahwa penderitaan rakyat Palestina selama lebih dari 75 tahun akibat kekerasan Israel harus dihentikan,” kata Mohd Azmi.

Atas pengorbanan Aaron yang begitu besar, penduduk Palestina mengabadikan namanya sebagai nama jalan di Jericho, Tepi Barat.

Aaron Bushnell St No 230, demikian nama jalan itu. Pemberian nama dilakukan secara resmi, dengan Walikota Jericho Abdul Karim Sdr membuka selubung nama jalan.

“Aaron Bushnell mengorbankan diri untuk warga Palestina,” kata Karim Sdr seperti dikutip The Guardian.

Sementara nama Rachel Corrie pun telah diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan di Ramallah, Tepi Barat. (R/Ai/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)