Oleh: Gultakin Habibli, Wakil Duta Besar Kedutaan Republik Azerbaijan di Jakarta
Mei adalah bulan yang sangat penting bagi pecinta sastra Azerbaijan. Pada bulan inilah diperingati 150 tahun kelahiran Abdurrahim bey Hagverdiyev, seorang wakil terkemuka sastra Azerbaijan, penulis naskah drama serta prosa dan tokoh masyarakat terkenal, yang lahir pada 17 Mei 1870.
Presiden Republik Azerbaijan, Ilham Aliyev, telah menandatangani perintah untuk memperingati 150 tahun kelahiran Abdurrahim bey Hagverdiyev, yang memainkan peran penting dalam pengembangan pemikiran nasional di negara kita.
Berdasarkan perintah itu, peringatan 150 tahun Abdurrahim bey Hagverdiyev dirayakan tidak hanya di Azerbaijan, tetapi juga dalam misi diplomatik negara kita di luar negeri, dan karyanya dikenal oleh banyak pembaca.
Baca Juga: Pak Jazuli dan Kisah Ember Petanda Waktu Shalat
Sebagai hasil dari penilaian sejarah, warisan sastra dan budaya negara kita oleh Presiden Ilham Aliyev dan Wakil Presiden Pertama Mehriban Aliyeva, hari ini Azerbaijan dikenal tidak hanya sebagai negara minyak, tetapi juga sebagai tempat lahir unik sejarah manusia, sastra, dan budaya.
Azerbaijan menyebarkan literatur dan sejarahnya yang kaya ke dunia. Karenanya patung-patung pemikir terkenal, ahli bahasa, seniman, tokoh masyarakat Azerbaijan dipahat dan didirikan di sejumlah negara asing.
Rumah budaya dan langkah-langkah praktis diambil untuk mempromosikan budaya Azerbaijan dan tokoh-tokohnya dengan nuansa kaya dan akar sejarah yang dalam.
Sastra Azerbaijan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Kontribusi dari Yayasan Heydar Aliyev untuk bangsa dan sejarah Azerbaijan patut mendapat pujian tinggi.
Baca Juga: Jalaluddin Rumi, Penyair Cinta Ilahi yang Menggetarkan Dunia
Peran Abdurrahim bey Hagverdiyev di tingkat negara bagian sangat besar bagi kehidupan publik Azerbaijan. Tanpa mengenal lelah ia bekerja dalam mengkonstruksi aspek sosial-budaya dan memberikan kontribusi yang tak tertandingi untuk kebangkitan ideologi nasional.
Itulah sebabnya bukan kebetulan bahwa namanya termasuk dalam daftar tokoh-tokoh dunia terkenal UNESCO pada tahun 2020-2021. Ini adalah demonstrasi nyata betapa berharga dan kayanya nilai yang melekat pada literatur, sejarah dan warisan Azerbaijan.
Abdurrahim bey Hagverdiyev lahir di desa Agbulag, sangat dekat dari kota Shusha, bagian Azerbaijan yang begitu indah, yang sayangnya diduduki oleh Angkatan Bersenjata Armenia pada 8 Mei 1992.
Abdurrahman Bey menyelesaikan sekolah ‘Real Məktəbi’ dalam enam tahun di Shusha pada tahun 1890, kemudian menghabiskan satu tahun lagi untuk belajar di sekolah ‘Real Məktəbi’ Tbilisi.
Baca Juga: Al-Razi, Bapak Kedokteran Islam yang Mencerdaskan Dunia
Pada tahun 1891 ia pergi ke St. Petersburg (Rusia) untuk melanjutkan pendidikan sekolah tinggi di Institut Teknik Sipil (1891-1899).
Selama masa studinya, ia juga mengikuti kuliah dari Fakultas Timur sebagai mahasiswa lepas, yang membangkitkan minatnya terhadap bidang sastra. Pada tahun-tahun inilah ia menulis “Jika Anda makan daging angsa, Anda akan merasakan kelezatannya” (1892) dan “Kehancuran Persatuan” (1896).
Pada opera “Leyla dan Majnun” yang dipentaskan pada 12 Januari 1908, A. Hagverdiyev menjadi ketua acara serta merupakan konduktor Azerbaijan pertama. Kemudian, ia datang ke Agdam pada tahun 1911 dan tinggal di sana selama lima tahun.
Pada tahun 1916, ia ditunjuk menjadi wakil direktur buletin bulanan “Berita Kota Persatuan Cabang Kaukasus” yang diterbitkan dalam bahasa Rusia di Tbilissi (Georgia), dan setahun kemudian diangkat menjadi komisaris distrik Borchali.
Baca Juga: Abdullah bin Mubarak, Ulama Dermawan yang Kaya
Selanjutnya di tahun 1919, ia ditunjuk sebagai representatif di Dagestan oleh pemerintah Republik Demokratik Azerbaijan (RDA). Pada tahun 1924, ia terpilih sebagai anggota Biro Kebudayaan Lokal oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Ia juga menjadi sekretaris eksekutif dalam Perserikatan Penulis Azerbaijan (1931-1932). Pada jurnal “Molla Nasreddin” karya-karya satir, cerita dan artikel beserta tanda tangannya yang diterbitkan antara lain “Jenaka”, “Gazel”, “Khortdan”, “Dokter-Yatim”, “Pengganggu”, “Sapu Terbang”. Ia juga menghadiahkan Azerbaijan warisan klasiknya dengan cerita seri “Rusa Saya” dan sebuah kisah “Surat Neraka Seorang Drakula”.
Karya-karyanya antara lain “Sheikh Shaban”, “Mirza Safar”, “Bom”, “Pir”, “Air Mancur”, dan “Bacaan” dianggap sebagai mutiara dalam prosa Azerbaijan. Terlebih lagi, Hagverdiyev pun merupakan penulis karya ilmiah mengenai sejarah sastra Azerbaijan dan tradisi teater nasional.
Ia juga menerjemahkan cerita, narasi, dan drama klasik dunia ke dalam bahasa Azerbaijan seperti “Hamlet” oleh William Shakespeare, “Buronan” oleh Friedrich Schiller, “Pengeboran” oleh Emil Zolya, “Sultan Osman” karya Marie François Voltaire, “Bulbul” karya Hans Christian Andersen, dan “Putri Salju” karya Maxim Gorky.
Baca Juga: Behram Abduweli, Pemain Muslim Uighur yang Jebol Gawang Indonesia
Pada tahun-tahun terakhir penulisan drama, Abdurrahim bey Hagverdiyev menulis “Salju Merah” (1921), “Cinta Seorang Raja” (1921), “Dalam Bayang Pohon” (1921), “Tarzan Tua” (1922), “Vaveyla” (1922), “Keadilan”. “Gerbang” (1923), “Pengorbanan Panggung” yang didedikasikan untuk peringatan tujuh tahun kematian Hussein Arablinsky (1926), “Mashadi Gulam belajar membaca” (1927), “Hari Perempuan” (1928), “Kamran” (1931), “Magpie” (1931), “Kamerad Koroglu” (1932), “Sangat Cantik” (1932), dan “Tukang Batu” (1933).
Aspek kemanusiaan menjadi hal penting dalam karya Hagverdiyev. Semua karya-karyanya, satu persatu mencerminkan realita kehidupan, meningkatkan minat baca khalayak luas, dan adegan-adegan teaternya sungguh tersohor.
Penulis yang kaya akan kosakata bahasa ini terkenal karena karya-karya romansanya, cerita-cerita lucu dan satir, dan sebagai tokoh publik ia memainkan peran penting dalam pengembangan sastra dan seni Azerbaijan secara realistis.
Abdurrahim bey Hagverdiyev masuk dalam daftar penulis yang karyanya diakui sebagai properti beharga milik Republik Azerbaijan. Penulis besar Azerbaijan ini wafat pada tanggal 17 Desember 1933 di Baku dan dimakamkan di Gang Kehormatan.
Baca Juga: Suyitno, Semua yang Terjadi adalah Kehendak Allah
Karya-karyanya adalah salah satu mutiara langka sastra klasik Azerbaijan, yang hingga kini terus digemari. Selamat ulang tahun ke 150, Sang penulis besar Azerbaijan Abdurrahman bey Hagverdiyev, semua orang akan selalu mengenang Anda dengan penuh hormat. Anda adalah bagian dari Shusha kami, perwakilan abadi dari literatur nasional Azerbaijan!
Sangat disayangkan, hari ini, Shusha, jantung Karabakh yang merupakan bagian menawan dari Azerbaijan, tidak dapat turut serta dalam acara-acara budaya dan sastra yang diselenggarakan oleh Azerbaijan.
Sebelum angkatan bersenjata Armenia mendudukinya, Shusha merayakan hari ulang tahun para pemikir Azerbaijan di tingkat negara bagian, dan Shusha menjadi tempat lahirnya festival budaya dan musik baik lokal dan internasional. Namun, rakyat Azerbaijan percaya bahwa mereka akan kembali ke masa kejayaan itu, dan bahwa situasi ini hanya sementara.
Sebagai hasil dari kebijakan Presiden Azerbaijan yang visioner dengan pertimbangannya yang matang, 20 persen dari wilayah negara kita yang sedang diduduki akan terbebaskan, termasuk Shusha, sebuah tempat dimana Uzeyir Hajibeyli, Natavan, Bulbul, Hagverdiyev, Khan Shushinsky dan banyak tokoh terkenal dunia Azerbaijan berkembang. Di bawah kepemimpinan Presiden Republik Azerbaijan, Yang Mulia Ilham Aliyev, sekali lagi kami akan menjadi tuan rumah acara kenegaraan dan internasional kami di dataran “Cıdır”.
Baca Juga: Transformasi Mardi Tato, Perjalanan dari Dunia Kelam Menuju Ridha Ilahi
Amin, mari katakan Amin!
(AK/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dato’ Rusly Abdullah, Perjalanan Seorang Chef Menjadi Inspirator Jutawan