Jakarta, MINA – Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPM) PP Muhammadiyah mengadakan diskusi publik dengan tema “Membela Keadilan Pekerja Migran Indonesia” pada Rabu (13/4) sore di Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat.
Diskusi publik kali ini dibarengi dengan nonton bersama (nobar) film berjudul “Undocumented” yang mengangkat tema kisah pilu pekerja migran pada saat wabah Covid-19 melanda dunia.
Film dokumenter ini diproduksi oleh Watchdoc Documentary dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
Diskusi publik dan nobar ini dilanjutkan buka puasa bersama dengan jajaran pengurus MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Dengan menghadirkan narasumber: Ketua Umum SBMI, Hariyanto; Sulton Kamal, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia. Dibuka langsung oleh Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan pembicara kunci (keynote speaker) Benny Rhamdani, Kepala BP2MI.
Diskusi publik ini ditutup dengan closing speech dari Dr. M. Nurul Yamin, M.Si, Ketua MPM PP Muhammadiyah.
Menurut M Yamin, Ketua MPM PP Muhammadiyah, diskusi ini merupakan bagian dari ikhtiar MPM PP Muhammadiyah untuk menggugah kesadaran publik dan pembelaan terhadap nasib para pekerja migran.
Pekerja Migran sebagai salah satu sasaran utama program pemberdayaan yang akan dilakukan oleh MPM ke depan. Hal ini berkaca dari masih banyak pekerja migran korban perdagangan orang, korban penganiayaan dan kekerasan.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Di lain pihak, dibutuhkan pendampingan untuk menggali potensi remitansi menjadi aset produktif dan wirausaha mandiri melalui pemahaman literasi keuangan.
Buruh Migran meski diberi embel-embel pahlawan devisa, perlindungan terhadap mereka tidaklah berstatus premium. Beragam mafia mengintai buruh migran dari hulu hingga hilir yang menjebak mereka ke dalam sindikat perdagangan manusia.
Dalam Diskusi Publik petang ini MPM PP Muhammadiyah menghadirkan secara langsung Kepala BP2MI, Benny Rhamdani sebagai keynote speaker.
Hadir secara langsung dalam Diskusi Publik, Benny Rhamdani menekankan sinergi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat sipil, apalagi Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan terbesar kedua di Indonesia.
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
Berkenaan dengan topik yang diangkat dalam diskusi, Benny mengatakan, sekarang ini pemerintah dan kita sedang menghadapi dua kelompok mafia, yakni mafia perdagangan orang dan sindikat ijon rente yang menjerat hutang para calon PMI kita yang akan bekerja ke luar negeri.
“Mereka ini bergerak terstruktur dan dibekingi oleh aparat yang memiliki atributif kekuasaan. Oleh karenanya, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri, butuh sinergi kelembagaan dan Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan terbesar kedua memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah melawan para sindikat,” ujarnya.
Dr. M. Nurul Yamin, M.Si selaku Ketua MPM PP Muhammadiyah menyampaikan, diskusi publik ini merupakan upaya pihaknya untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai isu buruh migran dan bagaimana kita dapat membela hak-hak mereka.
“Kami berharap diskusi ini akan menghasilkan gagasan dan solusi-solusi konkret untuk memperjuangkan keadilan bagi pekerja migran Indonesia,” pungkasnya.(R/R1/P1)
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan