Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengkudu Berpotensi Mengobati Toksokariasis

Risma Tri Utami - Ahad, 28 Februari 2016 - 00:44 WIB

Ahad, 28 Februari 2016 - 00:44 WIB

363 Views ㅤ

Buah Mengkudu (Foto; Wikipedia)

mengkudu-berpotensi-mengobati-toksokariasis-300x211.jpg" alt="Buah Mengkudu (Foto; Wikipedia)" width="300" height="211" /> Buah Mengkudu. (Foto: Wikipedia)

Yogyakarta, 19 Jumadil Awwal 1437/27 Februari 2014 (MINA) – Toksokariasis merupakan salah satu infeksi yang umum dijumpai di masyarakat dunia, terutama di negara berkembang. Data WHO mencatat prevalensi toksokariasis mencapai 16,67 persen di seluruh dunia. Infeksi zoonosis ini juga masih banyak terjadi di Indonesia, khususnya pada anak-anak.

Penyakit ini disebabkan oleh cacing toxocara canis pada anjing, toxocara cati pada kucing, maupun toxocara vitulorum pada sapi. Infeksi parasit ini dapat menyebabkan kerusakan dan peradangan jaringan tubuh.

Pengobatan toksokariasis biasanya dilakukan dengan pemberian obat cacing sintetik, seperti Albendazole. Namun, penggunaan obat ini dapat menimbulkan gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare dan reaksi alergi.

Kondisi tersebut lantas mendorong beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, untuk mencari solusi dalam pengobatan toksokariasis. Diantaranya yaitu Deny H. Tambunan, Rosa Lakshita Nugrahani, Puspita Dewi Fortuna, Iqbal Fathurahman, dan Ni Made A.LW.

Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Mengkudu ini banyak dijumpai di Indonesia namun belum banyak yang memanfaatkan dan dibiarkan berjatuhan hingga membusuk begitu saja. Padahal, mengkudu ini memiliki berbagai khasiat salah satunya bisa digunakan sebagai obat toksokariasis karena mengandung senyawa antihelmintik (obat cacing),” papar Rosa. Demikian laman resmi Universitas Gajah Mada (UGM) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Untuk mengetahui aktivitas antihelmintik pada buah mengkudu, mereka melakukan uji coba terhadap lima ekor kucing yang terkena toksokariasis. Sebelum mengaplikasikan pada kucing, mereka terlebih dahulu mengolah mengkudu hingga menjadi ekstrak.

“Kucing kami cekoki ekstrak mengkudu ini yang telah dilarutkan dengan aquades. Pemberian ekstrak mengkudu dilakukan dua kali dalam dua minggu,” tuturnya.

Hasil uji coba terhadap kucing memperlihatkan bahwa dengan pemberian ekstrak mengkudu bisa menekan perkembangan telur cacing toxocara cati. Mereka membuat ekstrak mengkudu dalam empat konsentrasi, yaitu 40 persen, 60 persen, 80 persen, dan 100 persen.

Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung 

“Hasil optimal diperoleh dengan pemberian ekstrak mengkudu sebanyak 100 persen. Setelah hari ke-3 pemberian 100 persen ekstrak mengkudu, sama sekali tidak terdapat telur toxocara dalam feses kucing,” tambah Rosa.

Penggunaan buah mengkudu sebagai obat toksokariasis juga aman bagi manusia karena berasal dari bahan alam sehingga minim efek samping. Selain itu, juga aman dikonsumsi bagi ibu hamil.

Ekstrak mengkudu telah terbukti mampu menekan pertumbuhan cacing toxcocara pada kucing. Namun begitu, Rosa menyampaikan bahwa ke depan perlu penelitian lanjutan pemanfaatan ekstrak mengkudu sebagai obat toksokariasis.

“Masih perlu dilakukan berbagai penelitian lanjutan pemanfaatan ekstrak mengkudu sebagai obat toksokariasis. Salah satunya untuk menentukan dosis yang tepat bagi manusia,” pungkasnya. (T/ima/R05)

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

Rekomendasi untuk Anda