Meulaboh, MINA – Limbah tidak selalu menjadi hal yang dapat merusak lingkungan jika dapat dikelola dan diolah dengan baik, seperti halnya di Kabupaten Aceh Barat, Meulaboh, Aceh. Ridwan mengolah limbah Keumamah atau ikan kayu untuk kebutuhan pakan ternak.
“Dulu kotoran dan tulang ikan biasanya kami buang di sungai atau dilahan kosong, namun bau nya itu sangat menyengat,” Kata Ridwan, Sabtu (24/11).
Inovasi mengolah limbah ikan menjadi pakan ternak muncul saat pemilik dari usaha pakan berbagi ilmu soal mengolah limbah menjadi pakan ternak, seperti pakan unggas, ikan air tawar seperti ikan Nila, Mas, Mujair dan Lele.
Dia menambahkan, selama ini bahan baku untuk produksi ikan kayu berasal dari komoditas ikan tongkol, namun tak semua bagian ikan tongkol digunakan, sehingga masih tersisa bagian tubuh ikan tongkol yang dapat diolah untuk pakan ternak.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Tidak sampai di situ, olahan limbah selain menjadi pakan ternak juga mampu meraup keuntungan bagi Ridwan, pasalnya produksi pakan miliknya sudah mulai dipasarkan ke pedagang pakan ternak di Aceh Barat dan pedagang di kota Banda Aceh.
“Usaha pakan ini baru berjalan satu tahun, tapi sudah mulai dicari para petani tambak dan peternak unggas untuk kebutuhan pakan mereka,” Kata Ridwan.
Ridwan menambahkan, untuk mengolah limbah dari ikan kayu menjadi pakan ternak tak sesulit yang dibayangkan, mula-mula sirip dan tulang ikan tongkol yang telah dipisahkan dari daging direbus, lalu dijemur setelah rapuh, tulang tulang itu lalu digiling sehalus mungkin.
“Saat ini banyak petani tambak ikan air tawar yang membeli pakan di tempat kami, kalau untuk kebutuhan pakan unggas masih jarang,” kata Ridwan.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Sekali dayung dua hingga tiga pulau terlampaui, pepatah ini sepertinya cocok untuk Ridwan lantaran niat awal hanya mengolah ikan tongkol menjadi keumamah atau ikan kayu justru mampu menambah pemasukan lain dari mengolah limbah ikan tersebut.
“Meski dengan modal pas-pasan usaha ini akan terus kami kembangkan. Kalau pasar ada untuk lokal ada juga dikirim ke Banda Aceh, di sana sudah ada agen penampung yang menjualnya ke masyarakat yang butuh pakan,” pungkasnya. (L/AP/RS1).