Washington, 23 Ramadhan 1434/31 Juli 2013 (MINA) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Chuck Hagel pada Selasa (30/7) meminta militer Mesir untuk menahan diri menghadapi aksi protes warga Mesir.
Hagel menyampaikan hal itu kepada Jenderal Abdal Fattah al-Sisi melalui sambungan telepon setelah delegasi Uni Eropa, Catherine Ashton untuk pertama kalinya menemui presiden terguling, Muhammad Mursi.
“Keamanan di Mesir agar menahan diri dalam menghadapi aksi protes yang sedang berlangsung,” kata juru bicara Pentagon George Little, seperti dilaporkan Daily Nation, dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Namun walaupun demikian, AS hingga kini masih menolak untuk menggunakan istilah kudeta militer. Dalam undang-undang AS disebutkan, AS dilarang mengirim bantuan militer ke negara yang sedang mengalami kudeta.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Sebelumnya diberitakan, delegasi Uni Eropa, Catherine Ashton menemui presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi, pada Senin sore (29/7) di lokasi yang tidak disebutkan.
Ashton, bertemu dengan Mursi selama dua jam mengatakan, Mursi dalam keadaan baik dan memiliki akses informasi melalui televisi dan surat kabar.
Namun dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang kondisi penahanan Mursi, lapor Middleeastmonitor, media berbasis di London. (T/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan