Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menhan AS Pecat Kepala Badan Intelijen Pertahanan dan Dua Pejabat Senior Militer

Widi Kusnadi Editor : Sri Astuti - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Kepala Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Jeffrey Kruse (foto: X)

Washington, MINA – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth memecat Kepala Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Letnan Jenderal Jeffrey Kruse bersama dua pejabat militer senior lainnya.

Keputusan itu menjadi bagian terbaru dari rangkaian “pembersihan” yang dilakukan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Tiga pejabat AS yang dikutip Al-Jazeera, Jumat (23/8), menyebut Hegseth juga memberhentikan Kepala Cadangan Angkatan Laut AS serta Komandan Pasukan Perang Khusus Angkatan Laut. Alasan pasti pemecatan Kruse belum jelas, namun langkah ini dinilai terkait dinamika internal pemerintahan Trump yang kerap menyingkirkan pejabat dianggap tidak loyal.

Senator Mark Warner, Wakil Ketua Komite Intelijen Senat AS, mengecam keputusan tersebut.

Baca Juga: Menlu Belanda Mundur Usai Usulan Sanksi terhadap Israel Ditolak

“Pemecatan pejabat keamanan nasional senior menegaskan kebiasaan berbahaya pemerintahan Trump yang memperlakukan intelijen sebagai tes loyalitas, bukan sebagai benteng keamanan negara,” ujarnya.

Pemecatan Kruse terjadi tidak lama setelah bocornya laporan awal DIA mengenai serangan udara AS pada 22 Juni lalu terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Laporan itu menyimpulkan bahwa program nuklir Teheran hanya mundur beberapa bulan, bertentangan dengan klaim Presiden Trump bahwa target tersebut telah “dihancurkan total.”

Bocoran laporan tersebut membuat Trump murka dan menuding hasil penilaian itu “sepenuhnya salah.” Ia juga menyerang media, termasuk CNN dan New York Times, yang memberitakan isi laporan tersebut.

Pembersihan pejabat keamanan bukan hal baru di masa Trump. Pada April lalu, ia memecat Jenderal Timothy Haugh dari posisi Direktur Badan Keamanan Nasional (NSA) bersama lebih dari selusin staf Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Baca Juga: Di Sumud Nusantara Malaysia, Aktivis Muda AWG Serukan Akhiri Blokade Gaza

Sebelumnya, Hegseth juga memberhentikan sejumlah pejabat tinggi militer. Pada Februari, Jenderal Angkatan Udara C.Q. Brown, Ketua Kepala Staf Gabungan, diberhentikan bersama lima laksamana dan jenderal lainnya dalam perombakan besar-besaran.

Di tengah situasi tersebut, Kepala Angkatan Udara AS pekan ini mengejutkan publik dengan mengumumkan rencana pensiun lebih cepat, hanya separuh jalan dari masa jabatannya.

Pemerintahan Trump berulang kali menyatakan bahwa langkah pembersihan pejabat ini bertujuan memangkas birokrasi federal, mengurangi anggaran, serta menghukum apa yang disebutnya sebagai “politisasi” intelijen. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Pengusaha Inggris Desak Pemerintah Ambil Sikap Tegas terhadap Israel

Rekomendasi untuk Anda