Washington, MINA – Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan pada Ahad (12/1) dia “tidak melihat” bukti kuat rencana Iran untuk menyerang empat kedutaan AS di kawasan Teluk. ABC News melaporkan.
Ia mengaku tidak dapat mengkonfirmasi pernyataan Presiden Donald Trump bahwa Iran berencana untuk menyerang empat kedutaan besar AS.
Pejabat tinggi Pemeritahan Trump itu sedang berjuang untuk membela serangan udara yang menewaskan seorang jenderal senior Iran beberapa hari yang lalu,
Trump mengatakan bahwa jenderal senior Iran Qasem Soleimani yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS telah merencanakan serangan terhadap empat kedutaan AS, sebuah klaim yang dibuat untuk membenarkan keputusan tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Penegasan itu bertentangan dengan penilaian intelijen dari pejabat senior dalam pemerintahan Trump.
Sebelumnya penyerbuan Kedubes AS di Baghdad telah jadi pemicu pembunuhan Soleimani. Seorang pejabat senior pertahanan, yang berbicara dengan syarat tak disebutkan namanya, untuk membahas informasi rahasia, mengatakan kepada The Washington Post bahwa hanya ada informasi intelijen yang tidak jelas tentang penyerbuan kedutaan AS di Baghdad itu.
Informasi itu juga tidak mengemukakan, tidak ada pejabat yang mengatakan ada ancaman terhadap beberapa kedutaan, lanjutnya.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O’Brien mengatakan Amerika Serikat akan melanjutkan “kampanye tekanan maksimum” terhadap Iran.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tetapi O’Brien tidak mengkonfirmasi klaim Trump bahwa Gedung Putih telah menerima informasi bahwa Soleimani, kepala Pasukan elit Iran Quds, sedang merencanakan serangan “segera” terhadap empat kedutaan AS. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata