Yerusalem, MINA – Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett mengajukan usulan untuk menghentikan pemulangan semua jenazah pejuang Palestina ke keluarganya sebagai tindakan pencegahan.
Bennett dinilai meremehkan penentangan ketat yang kemungkinan besar akan ia hadapi untuk benar-benar melewati dan mengimplementasikan permintaannya itu, demikian Times of Israel melaporkan, Rabu (27/11).
Proposal Bennett hanya akan dapat terlaksana dengan persetujuan Kabinet Keamanan dan mungkin menghadapi tentangan dari petinggi militer, yang telah menyatakan kekhawatirannya tentang kemanjuran kebijakan semacam itu di masa lalu.
Jika langkah tersebut lolos di Kabinet Keamanan, Bennet kemungkinan akan masih menghadapi tantangan atas legalitasnya di Pengadilan Tinggi pada implementasi pertama. Menurut para ahli, pengacara pemerintah akan kesulitan untuk mempertahankannya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mengajukan proposal semacam itu di bawah pemerintahan transisi juga menimbulkan keraguan.
“Sepertinya itu hanya keinginan untuk mendapatkan berita utama,” kata Pnina Sharvit Baruch, seorang mantan pengacara militer dan peneliti di lembaga think tank Lembaga Studi Keamanan Nasional Tel Aviv.
Pada bulan September, setelah proses ketat pengadilan yang panjang, Mahkamah Agung memutuskan bahwa hukum Israel mengizinkan militer untuk menahan mayat-mayat pejuang Palestina dari keluarganya untuk tujuan negosiasi dengan kelompok-kelompok pejuang Palestina.
Sejuh ini, Israel meyakini bahwa dua warga sipil Israel -Avera Mengistu dan Hisham al- Sayed – serta jasad dua tentara Israel – Hadar Goldin dan Oron Shaul – saat ini ditahan oleh kelompok Hamas di Gaza. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza