Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menhan Rusia: 16.000 “Sukarelawan” Timur Tengah Siap Berperang di Ukraina

Rudi Hendrik - Senin, 14 Maret 2022 - 14:18 WIB

Senin, 14 Maret 2022 - 14:18 WIB

5 Views

Demonstrasi mendukung Rusia terjadi di Suriah, di kota yang dikuasai pemerintah setelah invasi Rusia ke Ukraina. [AFP via Getty]

Moskow, MINA – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, ribuan “sukarelawan” dari Timur Tengah meminta untuk berperang di Ukraina/

Pernyataan ini yang tampaknya membenarkan laporan sebelumnya di media internasional bahwa Rusia merekrut tentara bayaran Suriah. The New Arab melaporkan, Ahad (13/3).

Sebelumnya ia mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Jumat (11/3), 16.000 “sukarelawan” dari Timur Tengah siap untuk berperang.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengatakan kepada wartawan pada hari yang sama, “sebagian besar orang yang ingin dan diminta [untuk berperang] adalah warga negara di Timur Tengah dan Suriah.”

Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar

Pejabat Rusia tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung angka-angka ini.

Pernyataan itu menyusul klaim yang dibuat pekan lalu oleh pejabat AS dan dilaporkan oleh harian AS Wall Street Journal, bahwa Rusia merekrut tentara bayaran Suriah yang berpengalaman dalam perang gerilya perkotaan untuk berperang di Ukraina.

Pada hari Kamis (10/3), Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, kalung pengenal  yang menampilkan nomor telepon Suriah telah ditemukan di tubuh tentara bayaran Rusia yang terbunuh.

Halaman media sosial yang terkait dengan rezim Suriah telah berbagi informasi tentang “sukarelawan” untuk berperang di Ukraina dan tentang imbalan finansial, Alaraby Al Jadeed melaporkan.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Rusia adalah pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad ketika perang pecah di negaranya.

Rusia memasuki konflik Suriah pada tahun 2015 dan mengubah gelombang pertempuran yang menguntungkan pemerintah melalui operasi pengeboman besar-besaran.

Selama beberapa tahun terakhir, Rusia dan Turki telah memanfaatkan pengaruh mereka masing-masing di Suriah. Kedua negara merekrut ratusan warga Suriah untuk memperjuangkan sekutu mereka masing-masing di luar negeri, terutama di Libya dan di Naborno-Karabakh.

Banyak warga Suriah ditarik ke dalam pekerjaan berbahaya ini, yang sering diiklankan sebagai tugas penjagaan dan keamanan terbatas di tengah keputusasaan hidup dan meningkatnya kemiskinan.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Sumber di kota Hama yang dikuasai pemerintah Suriah mengatakan kepada harian itu, tentara Rusia menawarkan gaji bulanan berkisar antara 300 hingga 600 dolar kepada warga Suriah yang tertarik untuk berperang di Ukraina.

Awal bulan ini, Ukraina juga mengumumkan pembentukan kontingen sukarelawan asing yang akan memerangi pasukan Rusia bersama angkatan bersenjatanya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Asia
Palestina
Internasional