Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan, pendudukan akan melanjutkan perang dengan kekuatan militer penuh setelah gencatan senjata atau jeda kemanusiaan di Gaza.
Ha itu disampaikan setelah pertemuan dengan mitranya dari Italia Guido Crosetto di markas besar Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, pada Jumat (24/11).
“Akan ada jeda singkat, dan setelah itu kami akan terus bekerja dengan kekuatan militer penuh,” kata Gallant dilansir Anadolu Agency.
“Kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai tujuan kami: menghancurkan Hamas dan mengembalikan sandera dari Gaza ke Israel. Ada 240 sandera dan ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami terima atau toleransi,” tambah Gallant.
Baca Juga: UNICEF Kritik Keras Rencana Israel-AS Awasi Distribusi Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Mengomentari wilayah perbatasan utara dengan Lebanon, Gallant berkata: “Kami tidak tertarik berperang, tapi kami harus menghalangi musuh kami.”
“Kita tidak bisa kembali ke kenyataan 6 Oktober. Kita diserang secara brutal oleh Hamas, lalu kita diserang oleh Hizbullah. Kami tidak akan mentolerir ancaman yang ditujukan pada warga negara kami,” tambahnya.
Jeda kemanusiaan selama empat hari antara tentara Israel dan kelompok Palestina Hamas mulai berlaku pada Jumat pagi di seluruh wilayah Jalur Gaza, menghentikan sementara serangan untuk pertukaran tahanan dan bantuan.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza membunuh lebih dari 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut data resmi Kementerian Palestina.(T/R5/P1)
Baca Juga: Presiden Palestina Bertemu Putin di Moskow
Mi’raj News Agency (MINA)