Brebes, 26 Sya’ban 1434/5 Juli 2013 (MINA) – Menteri Kehutanan (Menhut) RI, DR Zulkifli Hasan SE MM mengajak ummat Islam menjadi pelopor dalam menjaga kelestarian alam. Umat Islam memiliki Alquran yang mengajarkan semua yang diciptakan oleh Allah tidak ada yang sia-sia karenanya harus dijaga.
“Ummat Islam harus jadi contoh, menjadi ‘ummatan wasathon’ dalam menjaga kelestarian alam ini seperti yang diajarkan Alquran,” katanya saat orasi ilmiyah dalam rangka hari jadi ke IV Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Islam Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (5/7).
Menhut mengatakan, saat ini bumi tidak lagi nyaman dihuni karena telah terjadi kerusakan alam yang dilakukan oleh manusia. Akibat kerusakan alam ini musim jadi tidak menentu, Indonesia semula musimnya ada dua, penghujan dan kemarau.
“Akibat kerusakan alam musim menjadi tiga, ada musim penghujan, musim kemarau dan musim kemarau basah,” katanya.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Ummat Islam dapat menjadi contoh dalam menanam pohon untuk kelestarian alam, menanam pohon dapat dilakukan setiap orang dan manfaatnya sangat besar bagi kehidupan. Pohon menghasilkan oksigen yang berguna bagi manusia untuk bernafas.
“Setiap orang membutuhkan 10 pohon besar untuk hidup dan bernafas, karenanya setiap kita hendaknya menanam minimal 10 pohon juga,” kata Menhut.
Sebagai muslim semestinya menanam pohon lebih banyak sebagai amal soleh untuk memberi manfaat bagi yang lainnya. Islam mengajarkan untuk menanam pohon dan mengajarkan juga untuk banyak beramal soleh untuk bekal di akherat.
“Kita punya Alquran yang mengajarkan semua kebaikan itu, maka kita harus amalkannya,” kata Menhut.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Menhut juga mengajak bersyukur atas nikmat Allah terutama warga Indonesia yang diberi kekayaan alam berlimpah dengan iklim tropis dan sinar matahari sepanjang tahun. Di Indonesia menanam pohon dalam waktu lima tahun dapat ditebang untuk diambil keuntungannya.
“Di negara lain seperti Swedia menanam pohon perlu waktu 100 sampai 200 tahun baru dapat ditebang dan dimanfaatkan, tapi di negeri tersebut justru menjadi penghasil kayu terbesar dan penduduknya kaya dari hasil tanaman,” ungkap Menhut.
Orasi Ilmiyah Menhut dengan tema membangun kesadaran pendidikan berbasis hutan sosial untuk kesejahteraan masyarakat diikuti oleh segenap civitas akademika STKIP/STIE Islam Bumiayu. Hadir pula Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti dan jajaran Muspida. (L/B01/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara