Kairo, 4 Rabi’ul Akhir 1436/25 Januari 2015 (MINA) – Setidaknya sebelas orang meninggal dalam pawai perayaan revolusi Mesir yang diperingati tiap 25 Januari di negeri piramid itu.
Ddiperkirakan korban akan terus bertambah, Kementerian Kesehatan mengumumkan, Ahad.
“Dua warga tewas di provinsi Beheira, dua orang di distrik Matariya di Kairo dan satu di provinsi Alexandria, sementara lokasi dari enam korban lainnya belum diketahui,” kata pejabat Kementerian Kesehatan, Khaled El-Khateeb, sebagaimana dikutip Ahram online dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kementerian itu juga mengatakan setidaknya 30 orang terluka dalam bentrokan pada peringatan revolusi ini.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dilaporkan juga, lima orang polisi terluka dalam sebuah kerusuhan, kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Hani Abdul Latif, tanpa memaparkan lokasi kejadian.
Sejumlah kelompok pemuda yang berafiliasi pada “Aliansi Nasional untuk Mendukung Legitimasi” telah menyerukan protes damai di pusat kota Kairo.
Sementara itu, “Gerakan Pemuda 6 April”, yang sebelumnya mendukung pemerintah setelah penggulingan Presiden Mursi di Mesir, kini berbalik arah menyerukan protes serupa pada Presiden Sisi di sejumlah titik di pusat kota. Setelah berubah haluan dukungannya, aktivitas gerakan ini dilarang pemerintah pada April tahun lalu.
Sementara itu, pasukan keamanan telah membubarkan protes sekitar 100 orang pendukung Presiden Abdel Fattah Al-Sisi di pusat kota Kairo. Tidak ada yang ditangkap dalam aksi protes ini.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebelumnya pada hari yang sama, sepuluh orang demonstran yang memegang foto presiden terguling Mursi ditangkap di alun-alun yang sama.
Pasukan keamanan dikerahkan ke jalan-jalan dan lokasi titik berkumpulnya aktivis-aktivis revolusi yang menggulingkan rezim Husni Mubarak pada 2011 silam. (T/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata