Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjadi Pelajar Muslim Sukses

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 18 September 2019 - 07:50 WIB

Rabu, 18 September 2019 - 07:50 WIB

360 Views

Oleh : Ali Farkhan Tsani, Pembina Sekolah Tahfidz DTI, Redaktur Senior MINA

Saat pelajar menuntut ilmu di sebuah lembaga pendidikan, terlebih di pesantren, tentu tidak akan langsung konstan bisa menerima materi, langsung pintar, hafal Quran, atau hebat. Namun tentu membutuhkan waktu yang lama, perlu ketekunan dan sungguh-sungguh.

Dalam hal ini, para penuntut ilmu tentunya perlu mencari sebuah motivasi dan inspirasi agar tidak berhenti di tengah jalan begitu saja.

Sebenarnya motivasi yang paling baik yaitu memotivasi diri sendiri untuk terus berusaha, karena siapa lagi yang akan memotivasi jika tidak ada orang lain selain diri sendiri? Nah, berikut ada beberapa kiat bagaimana cara para penuntut ilmu agar bisa menjadi santri yang sukses.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Kedudukan Yang Tinggi

Seorang pelajar Muslim itu sebenarnya memiliki kedudukan yang tinggi di dalam pandangan Allah. Ini seperti yang tercantum di dalam Al-Quran surat Az-Zumar ayat 9:

أَمَّنۡ هُوَ قَـٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدً۬ا وَقَآٮِٕمً۬ا يَحۡذَرُ ٱلۡأَخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦ‌ۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِى ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَ‌ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ

Artinya: “[Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung] ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada [azab] akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS Az-Zumar [39] : 9).

Pada ayat lain disebutkan:

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

Artinya: “Tidak sepatutnya orang-orang yang beriman itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa kelompok yang memperdalam pengetahuan agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila telah kembali kepada mereka supaya mereka menjaga diri.” (QS At Taubah [9]: 122).

Di dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebut para penuntut ilmu berarti ia sedang berada di jalan Allah. Seperti disebutkan di dalam hadits:

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ

Artinya : ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR At-Tirmidzi).

Terlebih jika itu adalah ilmu Al-Quran, maka ia menjadi sebaik-baik manusia. Seperti disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاآنَ وَعَلَّمَه

Artinya : ”Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya”. (HR Bukhari).

Adab Menuntut Ilmu 

Adab merupakan budi pekerti yang halus atau akhlak yang baik, penting bagi seorang pelajar Muslim untuk belajar mengenai adab terlebih dahulu sebelum mereka mulai menuntut ilmu pengetahuan. Hal ini harus dilakukan agar kelak nanti aktivitas yang akan santri lakukan dapat bernilai positif bagi masa yang akan datang. Di antaranya :

  1. Adab terhadap Allah
  • Ikhlas semata karena Allah dan hanya mengharap ridha Allah.
  • Yakin bahwa peraturan-Nya itu sebagai pembimbing, penyelamat, dan kekal.
  • Meyakini bahwa hanya Allah yang kuasa menghidupkan atau mematikan, yang kuasa memberi atau menahan manfaat, yang kuasa meninggikan atau menahan derajat atau menghinakan, yang disisi-Nya segala perkara dan urusan.
  • Mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah.
  • Tenang dan rela meninggalkan urusan dan kepentingan duniawi untuk memenuhi panggilan-Nya.
  • Yakin bahwa hasil dari usaha adalah hanya Allah yang menentukan.
  1. Adab terhadap Rasulullah
  • Berusaha meneladani tuntunannya dengan maksimal.
  • Menjadikan segala ucapan dan perbuatannya sebagai ukuran standar kebenaran.
  • Menghidupkan sunah-sunahnya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Banyak bershalawat untuknya.
  • Memuliakan keluarga, keturunan dan para sahabatnya.
  • Meyakini bahwa tidak ada ajaran atau tuntunan yang lebih baik dan sempurna dari tuntunannya.
  1. Adab terhadap Guru
  • Memberi salam dan penghormatan ketika berjumpa.
  • Tidak melakukan sesuatu tanpa seizin guru.
  • Tidak berburuk sangka kepada guru. Jika ada perbuatan guru yang menurutmu kurang baik atau salah, maka bersabarlah kamu untuk memperoleh pejelasannya.
  • Tidak berdiri tegak di hadapan guru yang sedang duduk jika tidak ada sesuatu yang dikerjakan.
  • Muliakan keluarga guru, dan jaga hak milik guru.
  • Doakan kebaikan guru.
  • Bantu keperluan guru.
  1. Adab terhadap Orang Tua
  • Menghormati dan memuliakan orang tua.
  • Mentaati segala perintahnya selama tidak melanggar syariat.
  • Carilah dan gapailah ridha mereka.
  • Bersikap ramah terhadap keduanya.
  • Tunaikan wasiat dan cita-citanya.
  • Bahagiakan keduanya dengan ketaatan dan kesuksesan di jalan Allah.
  • Mendoakan mereka semasa hidupnya dan sesudah meninggalnya.
  1. Adab Menuntut Ilmu
  • Ikhlas dalam belajar.
  • Mengamalkan ilmu dan menjauhi maksiat.
  • Tawadhu’ (rendah hati).
  • Menghormati ulama dan majelis ilmu.
  • Bersabar dalam menuntut ilmu dan tidak putus asa.
  • Berkompetisi dalam menuntut ilmu (fastabiqul khairat).
  • Jujur dan amanah.
  • Menyebarkan dan mengajarkan ilmu.
  • Zuhud (tidak rakus) terhadap dunia.
  • Menjaga waktu dan memanfaatkannya.
  • Mengulang pelajaran agar tidak mudah lupa.
  • Sopan santun dan punya rasa malu.
  • Berteman dengan orang saleh dan menjaga ukhuwah Islamiyah.
  • Tidak fanatik terhadap satu pemikiran atau aliran tertentu
  • Bersifat objektif dan toleran.
  • Dzikir mejadi kepribadiannya.

Semoga para pelajar Muslim sukses menjadi hamba Allah yang bertakwa, berakhlakul karimah dan berilmu pengetahuan. Aamiin. (A/RS2/P1)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

person using laptop
MINA Preneur
MINA Preneur
MINA Preneur
Kolom
MINA Preneur