Menjaga Shubuh

H. Wawan Ruswandi, Pengusaha Muslim Garut

Oleh Wawan Ruswandi | Pengusaha Muslim Garut

Dalam ajaran Islam disiplin adalah perkara utama dalam segala tindakan, ayat-ayat tentang ini di Alquran banyak Allah Subhanahu Wa Ta’ala ingatkan. Tertib, disiplin adalah ruh bagi para mukminin dalam menjalani kehidupan hariannya untuk capaian yang lebih baik.

Tertib diajarkan dengan barometer yang sangat jelas seperti di dalam pelaksanaan Shalat Shubuh. Menjaga Shubuh sama dengan menjaga kehidupan yang lebih baik setiap harinya. Orang yang menjaga Shubuh dengan konsisten, sudah barang tentu akan mendapat kehidupan yang lebih baik dari dunia dan isinya.

Bangun pada waktu Shubuh memiliki sejumlah keutamaan dalam Islam, Allah Subhanahu wa ta’ala bersumpah atas waktu Shubuh, “Wassubhi, Walfajri (Demi waktu Subuh, Demi waktu Fajar)”. Tentu saja sumpah tersebut berkaitan dengan melimpahnya keutamaan yang didapat pada waktu Shubuh tersebut.

Baca Juga:  Para Pemimpin G7 Bersatu Mendukung “Gencatan Senjata Segera” di Gaza

Pada banyak hadits disebutkan bahwa keutamaan bangun pada waktu Shubuh adalah mendapat banyak rezeki, didoakan malaikat, diampuni dosanya, dipenuhi kebutuhannya, dan dapat banyak berkah. [BACA Artikel Motivasi Zona Aman]

Waktu Shubuh adalah waktu di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala membagi-bagikan rezeki-Nya. Oleh karena itu, seseorang sebaiknya bangun pada waktu Shubuh dan tidak tidur lagi sehingga ia tidak melewatkan rezeki Allah yang melimpah tersebut.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah mengingatkan putrinya ketika beliau mendapati Fatimah tidur setelah Shubuh “Hai putriku, bangunlah! Sambutlah rezeki Tuhanmu dan janganlah tergolong sebagai orang yang lalai, karena sesungguhnya Allah membagi-bagikan rezeki kepada manusia antara terbitnya fajar menjelang terbitnya matahari.” (HR Ahmad dan Al Baihaqi).

Baca Juga:  Jamaah Haji Wukuf di Arafah Sabtu

Orang-orang yang menjaga Shubuh akan Allah cukupi seluruh kebutuhannya, karena sesungguhnya pada pagi hari terdapat berkah dan keberuntungan, termasuk didoakan para Malaikat malam dan malaikat siang yang berkumpul pada Shalat Fajar (Shubuh).

Keutamaan bangun pada waktu Shubuh yang lain adalah diampuni dosanya dan dirinya akan mendapat pahala setara pahala ibadah haji mabrur jika ia berbuat kebaikan.

Dalam konteks perjalanan mencari rezeki, orang-orang yang menjaga Shubuh adalah orang yang akan terhindar dari sifat malas. Sebab, saat seorang muslim bergegas berwudhu untuk menunaikan Shubuh, maka lepaslah satu ikatan Setan atasnya. Kemudian jika dia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan terakhir.

Di pagi hari para penjaga Shubuh akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.

Baca Juga:  Warga Gaza Bertahan Hidup dengan Makanan Seadanya

Perhatikan saudaraku! uraian dan penjelasan dalam konteks syariah tentang Shubuh sudah sangat jelas, ini menandakan bahwa menjaga Shalat Shubuh adalah senjata ampuh bagi para pengusaha.

Shubuh adalah keajaiban bagi setiap para pencari rezeki, para penjaga Shalat Shubuh akan senantiasa bersemangat dan optimis beraktivitas setiap harinya.

Shubuh adalah energi bagi para pengusaha muslim, memulai dengan Shubuh yang baik setelah rangkaian waktu untuk Allah kita tunaikan, termasuk tahajud, maka janji Allah Subhanahu wa ta’ala yang manakah yang tidak akan diberikan kepada para penjaga Shalat Shubuh?

Shubuh ibarat saat di mana dunia baru mulai terbentuk kembali dan dalam keheningan waktu Shubuh itulah terdapat kekuatan untuk memulai yang baru, termasuk perbaikan rezeki kita dalam berwirausaha.

Tidak percaya? Silakan dicoba menjadi para Penjaga Shalat Shubuh. []

Mi’raj News Agency (MINA)