Damaskus, 28 Ramadhan 1436/15 Juli 2015 (MINA) – Menjelang hari raya Idul Fitri, KBRI Damaskus kembali memulangkan sebanyak 30 Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang telah diperjuangkan dan diselesaikan semua permasalahan serta hak-hak mereka, ke Indonesia melalui Beirut-Lebanon pada Rabu (15/7).
Karena Bandara Damaskus-Suriah dinilai kurang aman, rombongan repatriasi TKW ini akan dipulangkan melalui Beirut-Lebanon dan akan dilanjutkan proses kepulangannya oleh KBRI Beirut, kata KBRI dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dalam rombongan tersebut, terdapat lima TKW asal Jawa Barat dan NTB korban perdagangan manusia yang berhasil diselamatkan dan diperjuangkan hak-haknya oleh KBRI Damaskus.
Dengan keberangkatan 30 orang TKW ini, berarti KBRI Damaskus telah memulangkan 7.786 orang WNI dari Suriah sejak 2011. Sementara masih terdapat 80 TKW yang masih diperjuangkan hak-haknya di penampungan sementara (shelter) KBRI Damaskus per 13 Juli 2015. Sebanyak 25 orang dari mereka adalah korban perdagangan manusia.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Duta Besar RI untuk Suriah, Djoko Harjanto mengatakan, misi utama KBRI Damaskus di Suriah adalah perlindungan dan repatriasi WNI. Sejak September 2011, terlebih lagi dengan kondisi keamanan di Suriah yang semakin memburuk, Pemerintah RI telah melakukan moratorium pengiriman tenaga kerja dan melakukan repatriasi terhadap seluruh WNI di Suriah. Pemerintah menetapkan TKW/PLRT yang masuk setelah masa moratorium sejak September 2011 ke Suriah merupakan korban dari perdagangan orang (Tindak Pidana Perdagangan Orang/TPPO).
Pelaksana Fungsi Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM. Sidqi menambahkan, salah satu kendala terbesar repatriasi adalah sampai saat ini TKW korban perdagangan manusia masih terus mengalir masuk ke Suriah kendatipun dalam keadaan perang. Tujuh orang TKW korban baru perdagangan manusia masuk ke shelter KBRI Damaskus. Kebanyakan dari mereka berasal dari sindikat gelap penyalur TKW di Indonesia atau operan dari agen TKW asal negara Oman yang telah habis kontraknya. Melihat kondisi seperti ini, maka repatriasi WNI dari Suriah akan sulit dipastikan selesai.
“Jika tidak distop dari Tanah Air, maka KBRI Damaskus tidak akan ‘cuci piring’ habis-habis,” ujar Sidqi.(L/R04/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain