Bandar Lampung, MINA – Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Farid Moeloek dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) satu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan dokter Indonesia harus berkualitas.
”Dokter yang berkualitas berasal dari sistem pendidikan yang baik. Untuk itu kita harus mementingkan kualitas dibandingkan kuantitas,” katanya di Bandar Lampung, Lampung, Rabu (25/10), demikian MINA mengutip leman resmi Kementerian Kesehatan (Kemankes).
Acara tersebut, dihadiri dokter-dokter tersebar di Indonesia dan menjadi anggota IDI, berfokus pada perencanaan pengembangan pelayanan kesehatan di bidang pendidikan kedokteran di Indonesia.
Menurutnya, sebagai negara yang memiliki 84 Fakultas Kedokteran yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah lulusan 7000-8000 dokter pertahunnya besar harapan lahirnya tenaga-tenaga kesehatan berkualitas yang siap untuk terjun ke langsung ke masyarakat.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Namun, besarnya jumlah tersebut tentu harus dibarengi dengan terpenuhinya standar mutu dan lulusan yang berkualitas dari perguruan tinggi yang telah terakreditasi. Akan tetapi, di Indonesia jumlah perguruan tinggi yang sudah terakreditasi A dan B hanya sebesar 58% artinya masih terdapat 42% perguruan tinggi yang masih memiliki akreditasi C.
Saat ini Kementerian Kesehatan sudah bekerjasama dengan Kemenristek Dikti untuk meningkatkan mutu Perguruan Tinggi dengan Uji Kompetensi (UKMPPD). Untuk menyalurkan tenaga kesehatan yang memiliki kualitas baik, nantinya dapat mengikuti program trobosan dari Kemenkes antara lain Nusantara Sehat dan Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS).
Tenaga kesehatan yang berkualitas ini nantinya akan tersebar ke seluruh Indonesia dan menghasilkan pemerataan pelayanan kesehatan sehingga tujuan Indonesia sehat dapat segera terwujud.
Lebih lanjut Menkes mengatakan, tidak hanya itu, tenaga kesehatan merupakan salah satu yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
”Pendidikan kedokteran harus tahu kebutuhan masyarakat, bisa mengetahui apa yang menjadi prioritas negeri sendiri. Bukan lagi kuantitas tapi kualitas dokter yang dibutuhkan,” tambah Nila Moeloek.
Ia menekankan, yang paling penting dimiliki oleh seorang dokter ialah kode etik. Sebagai seorang profesional, Kode Etik Kedokteran Indonesia merupakan prinsip moral yang mengatur perilaku dokter dalam melakukan pengambilan keputusan pada saat melaksanakan praktik kedokteran.
“Kode etik kedokteran Indonesia berisi kewajiban-kewajiban berupa kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien, kewajiban terhadap teman sejawat, dan kewajiban tehadap diri sendiri,” tambahnya. (R/R10/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian