Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENKES: JAMAAH DAN PETUGAS HAJI HARUS WASPADAI MERS

IT MINA - Kamis, 20 Agustus 2015 - 19:19 WIB

Kamis, 20 Agustus 2015 - 19:19 WIB

504 Views

Foto: Kemenag
Foto: <a href=

Kemenag" width="300" height="218" /> Foto: Kemenag

Jakarta, 5 Dzul qa’dah 1436/20 Agustus 2015 (MINA) – Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta jamaah dan petugas haji asal Indonesia mewaspadai Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS).

“Jangan sampai kita mengalami kejadian seperti di Korea Selatan,” kata Menkes Nila saat melepas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Makkah, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (19/8), demikian siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Nila mengatakan, tidak sedikit jamaah haji Indonesia yang masuk kategori berusia lanjut (lansia) dan berisiko tinggi (risti). Kondisi tersebut membuat jamaah rentan ‎tertular MERS. Apalagi, MERS menyebabkan kematian pada orang yang berusia tua.

Tidak hanya jamaah, Menkes juga mengingatkan bahwa petugas kesehatan sebagai orang yang berisiko tertular MERS. Sebab penyebaran virus sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuh sehingga  para petugas kesehatan harus tetap menjaga saya tahan tibuh mereka saat melayani jamaah.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Kontaminasinya terjadi di dalam rumah sakit, petugas kesehatan harus menjaga diri,” ujar Nila.

Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya agar jamaah haji  Indonesia tercegah penularan virus ini.

“‎Kita sudah mensosialisasikan agar jamaah haji memakai masker ketika ada yang batuk dan berada dalam kerumunan. Ketika kita lagi batuk pun daya tahan menurun sehingga perlu pakai masker.  Jangan ke rumah sakit, jika itu  tidak diperlukan,” kata Nila.

Selain itu, jamaah diminta untuk biasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), antara lain: sering melakukan pembersihan, mencuci tangan, beristirahat cukup, dan menjaga fisik dengan cara tidak sering melakukan umrah sebelum puncak wukuf di Arafah.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“Jaga kebersihan, pakai masker, jaga fisik dan jangan ngoyo. Umrah itu tidak perlu berkali-kali. Arbain itu sunnah dan tidak mengurangi kemabruran haji jika tidak dilakukan,” ujarnya.

“Sebelum ke Arafah, sebaiknya tidak melakukan umrah agar bisa istirahat. Ini saya titip ke petugas kesehatan (untuk disosialisasikan ke jamaah),” katanya. (T/P010/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Health
Indonesia