Beirut, MINA – Menteri Kesehatan Lebanon mengatakan, jumlah korban syahid akibat serangan udara Israel pada Jumat (20/9) di pinggiran selatan Beirut meningkat menjadi 31 orang.
“Lebanon tengah menyaksikan kejahatan perang, sebagaimana terbukti dalam serangan Israel di pinggiran selatan,” kata Firas Al-Abiad dalam konferensi pers pada Sabtu (21/9), Anadolu melaporkan.
Ia mengonfirmasi bahwa di antara para korban terdapat tujuh wanita, tiga anak berusia empat, enam, dan 10 tahun, serta tiga warga negara Suriah.
Al-Abiad mengatakan ada sejumlah besar bagian tubuh yang tidak teridentifikasi di tempat kejadian perkara, sehingga menyulitkan identifikasi beberapa korban.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Perang di Lebanon terus berlanjut, dan kami bersiap menghadapi dampaknya,” tambah menteri tersebut.
Menkes Al-Abiad melaporkan bahwa 68 orang yang terluka dalam serangan itu telah dipindahkan ke 12 rumah sakit di Beirut, 53 orang telah dipulangkan, sementara 15 orang masih dalam perawatan medis, termasuk dua orang dalam kondisi kritis.
Terkait ini, tentara Israel mengatakan pada Jumat bahwa mereka membunuh komandan militer tertinggi Hezbulloh Ibrahim Aqil, bersama dengan komandan senior dari Pasukan Elit Radwan kelompok tersebut selama serangan udara di pinggiran selatan.
Serangan ini menandai serangan ketiga oleh Israel di pinggiran selatan sejak gelombang perang dimulai hampir setahun yang lalu.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Serangan udara tersebut terjadi di tengah gelombang baru eskalasi Israel di Lebanon, dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan pada hari Kamis bahwa konflik dengan Hezbulloh telah memasuki “fase baru.”[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait