Gaza, 29 Dzulqa’dah 1435/24 September 2014 (MINA) – Direktur Jenderal Farmakologi di Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf Abu Mhadi memperingatkan terhadap menurunnya sektor kesehatan di Jalur Gaza.
Menurunnya sektor kesehatan di daerah terblokade itu, lanjut Ashraf, karena kekurangan anggaran operasional, termasuk untuk pemeliharaan, kebersihan, dan peralatan medis untuk sekali pakai.
“Pemerintah harus memikul tanggung jawabnya untuk menyelamatkan sektor kesehatan yang memburuk,” kata Ashraf saat rapat mengatasi tantangan sektor kesehatan di Gaza kemarin, sebagaimana dilaporkan Al Ray Media Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Menurutnya, defisit dalam pelayanan medis umum akumulasi sejak pemerintah konsensus dibentuk pada Juni 2014 mencapai $ 9.300.000, ia mencatat pelayanan kebutuhan sekitar $ 40 juta per tahun untuk memenuhi kebutuhan minimum alat kesehatan dasar.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Ashraf menjelaskan, 38 % dari obat dasar hampir habis dalam beberapa hari, sementara ada defisit 55 % dalam misi medis. Dia merinci defisit sebagai berikut, defisit 29 % pada misi operasi dan perawatan intensif, 14 % dari obat kanker, selain 12 % dari obat-obatan perawatan utama.
Menurutnya, total jumlah pengeluaran dari Kementerian Kesehatan Palestina pada misi medis dan obat-obatan sejak pemerintah persatuan saat ini telah mencapai sekitar 10 juta US Dolar atau sekitar 119,87 miliar rupiah. Namun, obat-obatan dan medis sekali pakai yang dikirim dari Ramallah dilaporkan bernilai kurang dari 2,65 juta US Dolar atau sekitar 31,76 miliar rupiah.
Pada 23 April lalu, Hamas dan pemerintah otoritas Palestina menandatangani kesepakatan rekonsiliasi yang bertujuan untuk menempa administrasi dan pemerintah bersatu.
Perjanjian tersebut menetapkan pembentukan pemerintah konsensus yang dipercayakan untuk menyatukan lembaga-lembaga Palestina dan mempersiapkan diri untuk pemilu legislatif dan presiden.(T/P011)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel